ANGKASAREVIEW.COM – Untuk pertama kalinya kendaraan tempur (ranpur) amfibi buatan FNSS ditampilkan di hadapan publik pada penyelenggaraan IDEF 2019, 30 April – 3 Mei di Istanbul, Turki. Ranpur berbadan tambun tersebut dinamai ZAHA (Zirhli Amfibi Hücum Araci = Armoured Amphibious Assault Vehicle).
Proyek yang dikenal juga sebagai T-MAV (Turkish Marine Assault Vehicle) ini mulai ditandatangani antara FNSS dan Undersecretariat of Defense Industries (SSM) pada Maret 2017.
Tautan: DSA 2018: Ranpur Turki Mencari Pasar Baru di Kawasan Asia Tenggara
Berdasar rilis resmi yang disiarkan situs fnss.com, FNSS ditugaskan untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi sebanyak 27 unit ZAHA. Terdiri dari 23 unit versi angkut pasukan (APC), 2 versi pos komando (CP) dan 2 lainya versi kendaraan pemulihan (ARV).
Secara rancang bangun ZAHA terlihat mengacu pada ranpur amfibi LVTP-7 andalan Korps Marinir AS dan sekutunya. Ranpur ini sama-sama dapat mengakut 21 pasukan bersenjata.
Tautan: Otokar Akrep II, Ranpur Intai Generasi Baru Bertenaga Listrik untuk AD Turki
Dalam operasionalnya, ZAHA akan digunakan untuk misi pendaratan cepat dalam sebuah operasi serbu amfibi pasukan Marinir. ZAHA akan dilepaskan dari buritan kapal amfibi LPD (Landing Platform Dock).
Untuk menekan bobotnya, body ZAHA dibuat dari campuran baja dan alumunium yang ringan dan kuat. Untuk dapat bertahan dari semburan perlu kaliber besar, sebagai opsional kulit ZAHA dapat ditempeli kit armor applique tambahan.
Tautan: Ranpur Nurol Yoruk 4X4 Mulai Diproduksi Turki untuk Militer Qatar
ZAHA memiliki dimensi panjang 8,3 m, lebar 3,3 m, dan bobot tempur 30 ton. Ditenagai mesin diesel yang ditanam di bagian depan sebelah kanan atau berada di samping pengemudi. Di jalan darat kecepatan maksimum ZAHA mencapai 70 km/jam dan 7 km/jam saat berenang di atas air.
Menariknya, ZAHA juga telah ditawarkan oleh FNSS untuk Marinir TNI AL saat pameran pertahanan Indo Defence 2018 silam. Di stan-nya kala itu FNSS baru menghadirkan model skala ZAHA.
Peluang untuk ZAHA tampaknya terbuka lebar. Seperti diketahui, Marinir TNI AL memiliki ranpur amfibi LVTP-7 hibah dari Korea Selatan yang tentu usianya sudah tak muda lagi.
Tautan: Ini Dia Otokar Tulpar 105 LT, Pesaing Tank Kaplan MT Buatan FNSS/Pindad
Sementara itu, nama FNSS juga tak asing di Tanah Air. Perusahaan ini dikenal sebagai mitra Pindad dalam merancang tank medium (MT) Harimau yang saat ini juga turut tampil di IDEF 2019 bersanding bersama ranpur amfibi ZAHA.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider
Bismillah kenapa tidak diakuisisi saja amphibi ZAHA ini,syukur syukur PINDAD bisa kerjasama untuk memprodyksinya ditanah air