ANGKASAREVIEW.COM – Dari tiga varian F-35 Lightning II produksi Lockheed Martin, yakni F-35A, F35B dan F-35C, varian F-35C merupakan jet tempur yang paling lama untuk mendapat sertifikat Initial Operation Capability (IOC) atau kapabilitas operasinya.
Maklum, sebagai jet tempur yang dioperasikan dari kapal induk dengan cara terbang horizontal, banyak kemampuan yang harus dimiliki F-35C dan semuanya harus harus lolos uji terbang.
Namun, kabar menggembirakan akhirnya terjadi juga ketika sebanyak 10 jet tempur siluman F-35C Lightning II yang terwadahi dalam Skadron Tempur Serang, Strike Fighter Squadron(VFA) 147 “Argonauts” dinyatakan sudah siap menjalankan semua misi tempur dari kapal induk.
Bacaan lain: Ini Dia STK BR18, Senapan Serbu Baru Singapura Pengganti SAR 21
Jajaran F-35C Skadron Argonauts mencapai kondisi IOC pada Kamis (28/2/2019). Mengutip military.com, Laksamana Madya DeWolfe Miller III Komandan Naval Air Forces dan Letnan Jenderal Steven Rudder Wakil Komandan USMC menyatakan, 10 F-35C Skadron Argonauts telah siap menjalani misi apa saja.
“Intinya semua F-35C sudah siap operasional, siap perang, dan sekaligus memenangkan perang,’’ ujar Miller. Ia menambahkan, jajarannya telah menambahkan persenjataan yang sangat mematikan dan canggih pada gugus tempurnya (Carrier Srike Groups). Sehingga, dari sisi kerja sama tempur siap menghadapi tantangan perang jenis apapun.
Bacaan lain: Tak Mau Kalah dengan Eropa, Inggris Siapkan Tempest Sebagai Penempur Masa Depan
Siap tempurnya sepuluh F-35C yang terwadahi VFA-147, mewakili sejumlah F-35C lain yang telah diproduksi dan sekaligus menunjukkan jalan panjang F-35C hingga bisa mencapai status IOC.
Sertifikat IOC untuk F-35C VFA-147 “Argonauts” diberikan setelah skadron ini merampungkan latihan terbang tempur di kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) hingga mencapai kualifikasi “safe for flight”.
Sesuai rencananya, VFA-147 akan menjalani tugas-tugas perdananya di USS Carl Vinson dan siap melaksanakan misi tempur di mana saja.
A Winardi
editor: raider