ANGKASAREVIEW.COM – Angkatan Laut Korea Selatan telah meluncurkan kapal kedua jenis pendarat helikopter (Landing Helicopter Dock – LHD) dari kelas Dokdo (Dokdo-class) pada 14 Mei lalu.
Kapal serbu amfibi dengan nama ROKS Marado (LPH-6112) ini memiliki bobot mati 14.500 ton. Kapal dibuat oleh Hanjin Heavy Industries and Construction.
Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menjelaskan, terdapat sejumlah perbaikan desain pada Marado sehingga ada beberapa perbedaan dengan ROKS Dokdo (LPH-6111) yang telah beroperasi sejak 2007.
“Antara lain sistem tempur yang lebih canggih dan juga tambahan radar buatan dalam negeri,” ujar Kepala DAPA Moon Ki-jeong saat peluncuran Marado di Galangan Hanjin, Busan, 450 km selatan Seoul.
Sistem tempur pada Marado dibuat oleh Hanwha. Kapal ini juga dilengkapi rudal permukaan ke udara jarak menengah buatan LIG Nex1. Selebihnya ada radar pengamatan 3D buatan Elta Systems dari Israel serta radar SMART 3-D buatan Thales, Perancis.
Perbedaan lainnya, dek terbang (flight deck) pada Marado dapat mengakomodir dua pesawat hibrid V-22 Osprey atau lima helikopter. Sementara Dokdo hanya bisa menampung satu V-22. Untuk sistem pertahanan antirudal jarak dekat kapal ini dilengkapi dua CIWS, Phalanx dan Goalkeeper.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo mengatakan, fungsi utama LPH adalah untuk untuk meningkatkan kemanan kawasan regional, khususnya di kawasan timur laut Asia.
Dokdo-class dapat menampung 720 personel Marinir bersenjata lengkap, 10 tank, 10 truk, tujuh perahu serbu, dan tiga senjata artileri. Di bagian hanggar bawah, kapal dapat menampung 15 helikopter, dua V-22, dan dua kapal pendarat. Dijadwalkan, Marado mulai melaksanakan uji laut tahun 2020.
RONI SONTANI