Ketua STPI Sampaikan Pola Pengasuhan SDM Penerbangan Masa Depan di Forum IATEC 2018

STPI

ANGKASAREVIEW.COM – Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Capt. Novyanto Widadi, S.AP, MM menyampaikan paparan mengenai pola pengasuhan sumber daya manusia penerbangan profesional masa depan di forum Indonesia Aviation Training & Education Conference (IATEC) ke-4 Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Dijabarkan, dunia penerbangan sipil memiliki kekhususan tersendiri di mana industri yang menopang sektor ini bergerak sangat cepat, dinamis, dan kompetitif. Sektor ini membutuhkan finansial yang masif, memiliki risiko yang sangat besar, dan membutuhkan manajemen yang efisien sebagai kunci mencapai keberhasilannya.

Sektor penerbangan sipil menurut ramalan pertumbuhan, akan mengalami kenaikan jumlah penumpang sebesar 4,2% per tahun dan akan meningkat lagi dua kali lipat pada tahun 2036.

Pada tahun tersebut kebutuhan pilot di seluruh dunia akan mencapai 620.000 orang atau 67 orang per hari dengan 27 orang di antaranya dibutuhkan di kawasan Asia Pasifik. Sementara untuk jumlah personel ATC mencapai angka 120.000 orang atau 13 orang per hari di mana kebutuhan di Asia Pasifik sendiri mencapai lima orang per hari.

Selain pilot dan persone ATC, kebutuhan lainnya adalah 650.000 personel perawatan pesawat atau 89 orang per hari di mana 37 orang di antaranya dibutuhkan di kawasan Asia Pasifik. Sementara kebutuhan untuk awak kabin mencapai 840.000 orang atau 115 orang per hari dengan 46 orang di antaranya dibutuhkan di kawasan Asia Pasifik.

Timbul pertanyaan, lalu bagaimana untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut? “Adalah menjadi taggung jawab dan tugas kita bersama,” ujar Capt. Novyanto.

STPI
STPI

Untuk mendukung kebutuhan pilot di masa depan, lanjut Ketua STPI mencontohkan, maka kita harus mendukung setiap siswa yang memiliki kapasitas untuk mencapai kompetensi terbaik. Sehingga, mereka mendapatkan tempat yang sesuai di penerbangan.

Ditambahkan, guna mendapatkan hasil yang profesional, maka proses pengasuhan, pelatihan, dan pendidikan SDM pun harus dilaksanakan dengan mengedepankan pendekatan-pendekatan baru yang dapat membuka wawasan mereka serta meninggalkan pendekatan-pendekatan yang bersifat tradisional.

Guna mencapai hal itu, terusnya, negara, organisasi internasional maupun regional, akademia, dan industri penerbangan harus dapat berkolaborasi. Sehingga, kebutuhan sektor penerbangan sipil di masa depan dapat terpenuhi dengan baik.

Konferensi 4th IATEC 2018 diselenggarakan oleh Asosiasi Penerbangan Sipil Nasional Indonesia (INACA) selama dua hari pada 21-22 Maret 2018 di Hotel Grand Mercure Maha Cipta, Jakarta. Acara dihadiri oleh sejumlah pembicara maupun peserta dari dalam dan luar negeri. (RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *