Skip to content

Primary Menu

Skip to content
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Foto
  • Editorial
  • Tentang Kami
Menu
Airspace Review

Airspace Review

Aviation & Defense

Category: OPINI

Lion AirIstimewa

Sudut Pandang Pilot untuk Lion Air

 November 2, 2018May 14, 2019 / by  Author admin

Tetap hormat kepada mereka yang gugur dalam penerbangan Lion Air JT 610 dan terus berharap segala kemelut Continue reading

 4 Comments CategoriesOPINI Tagsangkasa review, Boeing 737 MAX, JT 610 8, lion air, penerbangan, PK-LQP
Lion AirIstimewa

Pesawat Masih Baru, Mengapa Jatuh?

 October 29, 2018May 14, 2019 / by  Author admin

ANGKASAREVIEW.COM – Ketika pesawat yang sudah tua dan populasinya sudah semakin jarang lalu jatuh dalam suatu penerbangannya, ada Continue reading

 Leave a comment CategoriesOPINI Tags737 max 8, angkasa review, Boeing, lion air, Tanjung Karawang
Lion AirIstimewa

Misteri RTB dan Jatuhnya Pesawat Boeing 737 MAX 8 Penerbangan JT 610 Lion Air

 October 29, 2018May 14, 2019 / by  Author admin

ANGKASAREVIEW.COM – Return to Base (RTB) atau kembali ke pangkalan, permintaan ini lazim diminta oleh pilot kepada petugas Continue reading

 Leave a comment CategoriesOPINI Tagsangkasa review, JT 610 Jatuh, lion air, penerbangan sipil, pesawat, PK-LQP, Tanjung Karawang
TAF

Kecil Kemungkinan Amerika Berikan Teknologi Kunci F-16 kepada India

 August 18, 2017January 3, 2020 / by  Author Roni Sontani

Pabrik pesawat tempur F-16 asal Amerika Serikat, Lockheed Martin, telah menyetujui pembuatan jet tempur F-16 di India Continue reading

 Leave a comment CategoriesAir Force, OPINI Tagsangkatan udara, F-16, pesawat tempur
PTDI

Patut Diapresiasi, Perjalanan N219 Masih Panjang

 August 16, 2017April 14, 2020 / by  Author Roni Sontani

Di balik penilaian skeptis, beragam kritik, maupun dukungan, keberhasilan penerbangan perdana pesawat komuter ringan N219 buatan PT Continue reading

 Leave a comment CategoriesEditorial, OPINI TagsN-219, PTDI

Post navigation

Posts pagination

Previous page Page 1 … Page 7 Page 8 Page 9 Next page
Setelah lebih dari dua dekade pengembangannya, jet latih HJT-36 siap masuk jalur produksi, 73 dipesan AU India" Semenjak melakukan penerbangan perdananya pada 7 Maret 2003, jet latih HJT-36 buatan dalam negeri India belum memasuki jalur produksi, dikarenakan banyak kendala teknis dalam pengembangannya. Pesawat bertempat duduk tandem ini dirancang oleh Aircraft Research and Design Centre (ARDC) dan proses manufakturnya dikerjakan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL). HJT-36 ini dikembangkan untuk digunakan oleh Angkatan Udara India dan Angkatan Laut India. Pesawat akan menggantikan HAL HJT-16 Kiran sebagai pesawat latih Tahap-2 untuk kedua angkatan. HJT-36 mulai diproduksi secara terbatas pada tahun 2010, tetapi menurut Angkatan Udara India (IAF), pesawat ini tetap "tidak layak". Selanjutnya, pada bulan April 2019, HJjT-36 yang telah diperbaharui (rangka pesawat), berhasil melakukan penerbangan pertamanya. Selama upacara pembukaan Aero India 2025 pada bulan Februari, HJT-36 yang semula memiliki nama julukan Sitara ini berganti nama menjadi Yashas. Pada 12 Februari 2025, dilaporkan pula bahwa IAF akan menyewa 4 hingga 5 jet latih Yashas dari HAL. Pesanan lebih lanjut akan dilakukan jika IAF merasa puas dengan kemampuan pelatihan dan operasionalnya, dengan sebanyak 73 pesawat akan diakuisisi. HJT-36 memiliki kokpit kaca penuh (FGC) dengan tata letak yang mirip dengan pesawat tempur generasi saat ini. Pesawat ini menggunakan sistem avionik digital terintegrasi dari GE Aviation Systems serta tampilan head-up (HUD) dan repeater diproduksi oleh Elbit Systems, Israel. Sebagai tenaga penggeraknya, HJT-36 dilengkapi dengan mesin buatan Rusia NPO Saturn AL-55I, yang dikendalikan FADEC dengan daya dorong 17,3 kN. Untuk kinerjanya, HJT-36 memiliki kecepatan maksimum 0,75 Mach, ketinggian terbang hingga 9.000 m dan jangkauan operasi 1.000 km. Prototipe HJT-36 masih menggunakan kursi lontar Zvezda K-26LT Rusia. Namun, kursi ini dapat diganti dengan Martin-Baker Mk.16 IN16S Inggris pada versi produksinya. Selain sebagai pesawat latih, HJT-36 juga dikembangkan sebagai jet serang ringan. Pesawat memiliki lima gantungan senjata, dua di setiap sayap dan satu di bawah perutnya. -RBS-

Categories

Tokopedia Kami

Edisi Koleksi Airspacereview Tokopedia
Copyright © 2025 Airspace Review. All Rights Reserved.
Jomsom by Catch Themes
Scroll Up
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Foto
  • Editorial
  • Tentang Kami