AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan Israel, Elbit Systems, pada 11 Agustus 2025 telah menandatangani dua kontrak senilai total 260 juta dolar AS dengan Kementerian Pertahanan Israel untuk memasok amunisi udara canggih.
Kontrak tersebut ditandatangani di tengah meningkatnya pembatasan penjualan senjata asing oleh beberapa negara Eropa ke Israel.
Salah satunya adalah Jerman yang menangguhkan dan membatasi persetujuan ekspor pertahanan baru terkait konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Menyadari adanya pembatasan dari pasokan asing, Kementerian Pertahanan Israel menggenjot produksi sistem persenjataan penting dari produsen dalam negeri agar kebutuhan operasional terpenuhi.
Presiden dan CEO Elbit Systems, Bezhalel Machlis, menyatakan amunisi yang akan dipasok ke IAF merupakan produk yang baru dirancang dan dikembangkan.
Keputusan untuk memproduksi sistem tersebut sepenuhnya di dalam negeri akan memperkuat basis industri pertahanan Israel dan memastikan rantai pasokan lebih pendek.
Berdasarkan inventaris Elbit Systems yang ada dan persyaratan operasional Angkatan Pertahanan Israel (IDF), kontrak baru tersebut kemungkinan mencakup versi terbaru rudal jelajah Delilah dan rudal Rampage.
Delilah memiliki jangkauan sekitar 250 km, navigasi GPS/INS, pencari terminal elektro-optik untuk akurasi yang tepat, dan kemampuan untuk berkeliaran sebelum menyerang, sehingga ideal untuk menyerang target yang bergerak atau sensitif waktu.
Sedangkan Rampage, yang dikembangkan bersama Israel Aerospace Industries (IAI), merupakan rudal supersonik sepanjang 4,7 m yang berbahan bakar padat dan memiliki jangkauan 250 km.
Rudal ini dioptimalkan untuk menghancurkan target strategis bernilai tinggi seperti lokasi radar, pusat komando, dan infrastruktur berbenteng kuat.
Rampage dapat mencapai kecepatan melebihi Mach 1,5 dan dirancang untuk memiliki daya tahan tinggi terhadap pertahanan udara musuh berkat profil peluncuran jarak jauhnya.
Selain kedua rudal di atas, perangkat pemandu seperti Lizard (berpandu laser) dan REST (berbantuan GPS) dapat menjadi bagian dari paket tersebut, menyediakan cara hemat biaya untuk mengubah bom standar seri Mk 80 menjadi amunisi berpemandu presisi. (RBS)