Boeing menegaskan F-15EX sebagai jet tempur terbaik bagi Indonesia: Canggih, membawa muatan senjata banyak, dan biaya operasional rendah

Boeing menegaskan F-15EX pilihan terbaik bagi IndonesiaRNS/AR

AIRSPACE REVIEW – Industri penerbangan dan pertahanan Amerika Serikat, Boeing, menegaskan F-15EX Eagle II sebagai jet tempur terbaik bagi Indonesia. Dari sisi kapabilitas, pesawat varian tercanggih dari keluarga F-15 Eagle ini memiliki sejumlah keunggulan di kelasnya. Sementara dari sisi biaya operasional, F-15EX memiliki operating cost yang cukup rendah, yakni hanya 29 ribu dolar AS (Rp487 juta) per jam terbangnya termasuk perawatan.

Executive Director F-15 Business Development, Boeing Defense, Space & Security Robert Novotny dalam penjelasan kepada sejumlah media, termasuk Airspace Review, di Kantor Boeing di Jakarta pada Selasa, menerangkan F-15EX merupakan pesawat tempur multiperan yang siap pakai dan siap digunakan untuk bertempur.

“Begitu pesawat ini tiba di Jakarta, yang akan kami terbangkan dari Amerika Serikat, maka pesawat tersebut bisa langsung digunakan oleh Indonesia untuk berbagai kebutuhannya,” ujar Novotny.

“Pesawat ini tidak memerlukan pengembangan tambahan untuk siap digunakan. Ini adalah aset jangka panjang yang bisa digunakan hingga 20 ribu jam terbang atau sekitar 30 tahun,” lanjut dia.

Angkatan Udara AS (USAF), sebagai pengguna pertama F-15EX, saat ini telah menerima delapan pesawat F-15EX produksi Lot 1 dan segera menerima pesawat kesembilan dari produksi Lot 2.

Produksi F-15EX di Boeing terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan USAF dan tambahan pesanan dari Israel sebanyak 25 unit.

Novotny menandaskan, jet tempur F-15 Eagle memiliki catatan pertempuran terbaik di dunia dibandingkan jet tempur lainnya. Pesawat ini telah digunakan dalam berbagai misi sejak dari era Perang Dingin hingga konflik di Timur Tengah.

Varian F-15EX merupakan pengembangan termutakhir keluarga Eagle dengan struktur yang tangguh serta kelengkapan serba modern, termasuk avionika, radar, sistem pertingatan dini, hingga persenjataannya.

Satu hal yang juga ditekankan Novotny adalah bahwa F-15EX merupakan jet tempur mutakhir dengan kemampuan membawa muatan persenjataan paling banyak dibandingkan jet tempur kelas berat lainnya.

F-15EX dapat membawa amunisi hingga 23 senjata sebesar 14.500 kg. Mulai dari rudal, meriam, roket, hingga bom berpemandu presisi.

Pesawat juga dilengkapi dengan sistem radar canggih Active Electronically Scanned Array (AESPA) APG-82(V) 1 serta sistem peringatan dini Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS).

Sebelum bergabung dengan Boeing, Novotny menuntaskan karier selama 28 tahun di USAF dengan pangkat terakhir brigadir jenderal.

Ia adalah penerbang tempur dengan lebih dari 3.000 jam terbang serta 500 jam tempur sebagai Instruktur Pilot F-15C/E Eagle.

Boeing F-15
Boeing

Novotny yang memiliki call sign “Blender” pernah memimpin Wing Tempur ke-48 (48th Fighter Wing) legendaris “The Liberty Wing” dan pernah memimpin tiga serangan kontra-ISIS ke Afrika serta terlibat dalam operasi perang NATO krusial lainnya.

Latar belakang sebagai pilot pesawat tempur dan juga sebagai arsitek awal sistem Advanced Battle Management System serta persyaratan sistem keluarga Next Generation Air Dominance (NGAD), membuat Novotny paham mengenai kebutuhan sebuah angkatan udara akan pesawat tempur canggih nan efisien.

Sebagai informasi tambahan, Boeing telah memenangkan kempetisi NGAD USAF, mengalahkan Lockheed Martin (produsen F-22 Raptor dan F-35 Lightning II) yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada tanggal 21 Maret 2025. Trump kemudian memberikan kode F-47 bagi NGAD yang akan diproduksi oleh Boeing.

Kembali ke pembahasan F-15EX, Amerika Serikat telah memberikan kode khusus bagi pesanan Indonesia yakni F-15IDN.

Seperti diketahui, pada bulan Agustus 2023 lalu Kementerian Pertahanan RI telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk pembelian 24 unit jet tempur F-15EX.

Penandatanganan dilaksanakan di The Boeing Company, St. Louis, Missouri disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat ini.

Tindak lanjut pembelian F-15EX inilah yang kini didorong kembali oleh Boeing dengan mengatakan bahwa Boeing akan memproduksi F-15IDN sesuai keinginan Indonesia.

Novotny meyakini, proses finalisasi pembelian F-15EX oleh Indonesia akan segera terlaksana. Setelah itu, Boeing akan melakukan produksi F-15IDN dengan pengiriman dua pesawat pertama dapat dilaksanakan empat tahun setelah kontrak efektif berjalan.

President Boeing Southeast Asia, Penny Burtt, pada kesempatan yang sama di Kantor Boeing di Jakarta menyatakan, rencana akuisisi F-15EX oleh Indonesia akan membuka peluang investasi dan pengembangan ekosistem sektor industri dirgantara dan pertahanan nasional.

Ia menyatakan bahwa Boeing menawarkan kemitraan berupa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Indonesia sebanyak 85%.

“Jika Indonesia memilih F-15EX, Boeing akan memenuhi 85% kebutuhan melalui produksi dan dukungan lokal. Kami memiliki tim yang kuat dan berdedikasi yang telah beberapa kali datang ke Indonesia dalam setahun terakhir untuk menjajaki peluang kemitraan dan investasi,” kata Burtt.

Ia menandaskan, Boeing melihat pentingnya memperkuat rantai pasok lokal demi menciptakan ketahanan industri. Boeing akan mendorong keterlibatan perusahaan dalam negeri untuk menjadi bagian dari ekosistem F-15EX di Indonesia.

Boeing melihat potensi yang signifikan untuk kolaborasi dalam rantai pasokan, MRO, hingga pelatihan. Sektor ini dapat mendorong transfer keterampilan, penciptaan lapangan kerja, dan mendukung ekosistem kedirgantaraan lokal yang kompetitif.

Burt berharap, akusisi jet tempur F-15EX oleh Indonesia akan semakin meningkatkan kerja sama kedua negara di masa mendatang dengan kolaborasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

AS Setujui Penjualan 36 F-15EX ke Indonesia Sejak Tahun 2022

Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri AS telah membuat keputusan untuk menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) jet tempur F-15EX kepada Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2022.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengumumkan hal tersebut pada 10 Februari 2022 dan telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ini.

Potensi penjualan 36 F-15EX ke Indonesia berikut peralatan dan kelengkapan terkaitnya ditaksir senilai 13,9 miliar dolar AS.

Sebelumnya, Jakarta mengajukan rencana pembelian 36 F-15EX berikut 87 mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (termasuk suku cadang), 45 radar AN/APG-82(v)1 Advanced Electronically Scaned Array (AESA) (termasuk suku cadang), 45 AN/ALQ-250 Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS); 48 komputer digital Advanced Display Core Processor (ADCP) II (termasuk suku cadang).

Selai itu juga 80 Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (termasuk suku cadang); 92 Perangkat keamanan Sistem Pemosisian Global (GPS)/Sistem Navigasi Inersia (EGI), 40 pod navigasi LANTIRN AN/AAQ-13 (termasuk suku cadang); 40 AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) (termasuk suku cadang); 156 peluncur LAU-128 (termasuk suku cadang); dan 40 sistem senjata Vulcan M61A (termasuk suku cadang).

Juga termasuk pod pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) (P5 CTS) dan peralatan pendukung; MS-110 Recce Pod; AN/ASG-34 Infrared Search and Track International; AN/ALE-47 counter-measures dispenser; AN/PYQ Simple Key Loaders; navigasi presisi tambahan, komunikasi yang aman dan peralatan kriptografi.

Kemudian dukungan Electronic Combat International Security Assistance Program (ECISAP); Joint Mission Planning Systems (JMPS); Night Vision Goggles (NVG) dan peralatan serta suku cadang pendukung; tangki bahan bakar konformal; chaff and flares.

Peralatan pendukung dan pengujian personel; pylon, adaptor peluncur, weapons interfaces, tangki bahan bakar, dan perangkat keras yang terpasang; travel pod.

Lalu laboratorium peralatan pengukuran presisi, kalibrasi, dan simulator; suku cadang dan perbaikan, layanan perbaikan dan pengembalian; peta, publikasi, dan dokumentasi teknis; studi dan survei; perangkat lunak diklasifikasikan/tidak diklasifikasikan.

Hingga dukungan perangkat lunak; pelatihan personel dan peralatan pelatihan; jasa pengelolaan fasilitas, desain dan/atau konstruksi; Layanan dukungan teknik, teknis dan logistik dari Pemerintah AS dan kontraktor; dan elemen terkait lainnya dari dukungan logistik dan program.

Prabowo Ingin Jet Tempur Baru dari Amerika Serikat

Keinginan Indonesia untuk memperoleh jet tempur canggih dari Amerika Serikat, khususnya F-15EX, telah digaungkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (saat ini menjadi Presiden RI) pada bulan Oktober 2022.

Namun proses rencana akuisisi jet tempur tersebut sampai saat ini masih dalam tahap negosiasi.

Prabowo kala itu mengatakan, tidak soal meskipun pembayaran untuk pembelian F-15EX dilakukan secara bertahap dengan cara mencicil sesuai kemampuan anggaran pertahanan.

“Kita jelas minta bahwa kita harus bisa beli dengan istilahnya membayar nyicil begitu, kemampuan kita kan tidak bisa sekaligus. Pemerintah selalu mendahulukan pembangunan ekonomi dan sebagainya,” ujar Prabowo pada acara konferensi pers menjelang Indo Defence 2022 di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta pada 27 Oktober kala itu. (RNS)

One Reply to “Boeing menegaskan F-15EX sebagai jet tempur terbaik bagi Indonesia: Canggih, membawa muatan senjata banyak, dan biaya operasional rendah”

  1. Walaupun canggih dan muatan persenjataannya besar, tetapi kalau dibatasi penggunaannya oleh negara pabrikannya itu cuma rongsokan saja. Iming² canggih dan lain sebagainya itu hanya jebakan Amerika untuk mengatur negara penggunanya. Ingat itu terukir jelas disejarah jamannya presiden Megawati sd SBY dan Indonesia tidak bisa berbuat apa²

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *