AIRSPACE REVIEW – Angkatan Bersenjata Iran telah resmi mengoperasikan drone tempur terbaru buatan dalam negeri Shahed-149 “Gaza”. Drone ini digadang sekelas dengan MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat.
Drone bersenjata tersebut telah dilibatkan dalam latihan militer “Nabi Besar 2025” di mana Shahed-149 berhasil menyerang beberapa target tiruan dengan presisi tinggi.
Shahed-149 tergolong sebagai drone MALE (Medium-Altitude Long-Endurance). Drone ini pertama kali diperkenalkan tahun 2021 dan kemudian dikirim ke Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada 2022 untuk diuji coba.
Drone dengan bentang sayap 21 m ini dapat membawa muatan 500 kg yang terdiri dari peralatan pengintaian serta berbagai amunisi termasuk bom berpemandu presisi.
Dirancang untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR), Shahed-149 dilengkapi avionik canggih, termasuk sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR).
Drone dilengkapi pula dengan radar apertur sintetis (SAR) dan komunikasi satelit (SATCOM) yang memungkinkan operasi di luar garis pandang (BLOS) serta penargetan waktu nyata.
Shahed-149 terbang dengan kecepatan jelajah 215 km/jam, daya tahan terbang 25 jam, dan dapat mencapai ketinggian 10.668 m, sehingga cocok untuk misi pengintaian dan penyerangan jarak jauh.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan Shahed-149 dilengkapi dengan delapan bom luncur berpemandu Sadid-345 untuk serangan presisi terhadap target diam dan bergerak.
Bom Sadid-345 yang berbobot 34 kg dan panjang 163 cm dilengkapi dengan navigasi elektro-optik dan berbantuan GPS. Akurasi kesalahan melingkar (CEP) 2,5 m hingga 5 m dan diperkirakan memiliki jangkauan 6 km.
Hulu ledak Sadid-345 berisi komposisi bahan peledak H6 yang dirancang untuk efek antilapis baja dan anti-personel.
Setelah meledak, bahan ini menciptakan radius mematikan sekitar 30 m, sehingga efektif untuk serangan presisi dengan kerusakan kolateral minimal. (RBS)
Sesuai namanya, bisa diekspoe ke gaza niy.