AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam dalam latihan perang yang dilangsungkan baru-baru ini, mendemonstrasikan penggunaan sistem peluncur roket multilaras (MLRS) Fajr-5 untuk menyebar ranjau laut.
Latihan ini memperlihatkan peluncuran beberapa roket oleh Fajr-5 di mana masing-masing roket membawa ranjau laut yang dirancang untuk mengganggu operasi pergerakan kapal perang lawan.
Aplikasi baru dari sistem roket artileri Iran ini menarik perhatian di kalangan militer, karena memperkenalkan metode yang sangat efisien untuk menyebarkan ranjau laut di wilayah yang luas pada jarak yang jauh.
Secara tradisional, ranjau laut disebarkan menggunakan kapal laut atau pesawat khusus. Namun, inovasi Iran terhadap MLRS Fajr-5 untuk mengirimkan ranjau laut menawarkan cara baru.
Mengenai Fajr-5 adalah sistem peluncur roket multi laras jarak yang dirancang untuk melepaskan tembakan roket artileri skala besar pada jarak yang jauh.
Sistem ini mampu menembakkan roket dengan jarak jangkau 80 km hingga 100 km, tergantung pada varian spesifiknya.
Roket ini dapat membawa berbagai muatan, termasuk fragmentasi berdaya ledak tinggi, antipersonel, dan, seperti yang terlihat dalam latihan baru-baru ini, ranjau laut.
Fleksibilitas Fajr-5 membuatnya sangat berguna dalam peperangan asimetris, yang memungkinkan Iran untuk menyerang target bernilai tinggi.
Penggunaan sistem MLRS untuk menebarkan ranjau memungkinkan cara yang sangat mudah dipindahkan dan efektif untuk menciptakan ladang ranjau.
Kemampuan untuk menyebarkan ranjau dengan cepat di area yang luas dengan Fajr-5 menjadikan metode ini sebagai alat yang ampuh untuk mengganggu lalu lintas angkatan laut lawan.
Dengan menggunakan sistem artileri roket untuk menyebarkan ranjau ini, Iran telah menemukan cara untuk meningkatkan kapasitasnya dalam perang maritim, khususnya di koridor kritis seperti Selat Hormuz atau Bab-el-Mandeb. (RBS)