AIRSPACE REVIEW – Pada hari-hari terakhir menjelang lengser, pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada 10 Januari mengumumkan bantuan Otoritas Penarikan Presiden terakhirnya ke Ukraina sebelum Donald Trump menjadi presiden baru AS.
Paket bantuan militer senilai 500 juta USD yang dikucurkan tersebut di antaranya mencakup rudal AIM-7 Sparrow dan RIM-7 Sea Sparrow. Kedua jenis rudal ini akan digunakan oleh Ukraina untuk melengkapi sistem pertahanan udara FrankenSam.
Ada juga rudal AIM-9M Sidewinder, serta amunisi udara ke darat, peralatan pendukung untuk puluhan jet F-16, sistem jembatan lapis baja, dan lainnya.
Selain kemampuan pertahanan udara yang disebutkan di atas, pendanaan tersebut telah memberi Ukraina berbagai macam senjata termasuk senjata antitank Javelin, tank Abrams, drone, termasuk juga Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).
Sejak menjabat, pemerintahan Biden telah berkomitmen memberikan bantuan militer ebih dari 66,5 miliar USD.
Selain AS, negara sekutu lainnya yang memberikan bantuan militer kepada Ukraina adalah inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan Ukraina akan menerima 30.000 drone senilai 55 juta USD sebagai bagian dari koalisi kemampuan pesawat nirawak.
Sementara itu, Kanada mengumumkan bantuan militer senilai 305 juta USD (£440 juta Kanada) untuk Ukraina.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada tanggal 10 Januari, sebanyak 14 negara sekutu berjanji untuk terus memberikan bantuan kepada Ukraina.
Secara keseluruhan, AS dan sekutunya telah menyediakan lebih dari 126 miliar USD dalam bentuk bantuan keamanan kepada Ukraina sejak invasi besar-besaran dilakukan oleh Rusia. (RNS)
Makin numpuk utang luar negeri Ukraina pasca perang, ini belum kasus dugaan korupsinya