AIRSPACE REVIEW – Maroko baru-baru ini mengumumkan akan mengakuisisi sepuluh rudal antikapal canggih Harpoon Block II dari Boeing.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Maroko dengan mengintegrasikan rudal tersebut ke dalam jet tempur F-16 Viper mereka.
Seperti diketahui, pada 22 Maret 2019, Departemen Luar Negeri AS telah mengambil keputusan untuk menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) ke Maroko untuk meningkatkan 23 pesawat F‑16 yang ada ke konfigurasi F‑16V (Viper) dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya 985,2 juta dolar AS.
Mengenai rudal A/U/RGM-84 Harpoon ll adalah sistem rudal OTH (over the horizon) segala cuaca yang digunakan untuk peluncuran udara dan laut.
Hulu ledaknya dirancang untuk memastikan efisiensi tinggi. Dilengkapi panduan radar aktif, lintasan jelajah ketinggian rendah, dan manuver sea-skimming atau pop-up.
Harpoon Block II membawa muatan bahan peledak seberat 525 kg dengan jangkauan tembak 280 km, dapat secara tepat menargetkan aset maritim musuh.
Rudal Harpoon Block ll ini dapat secara efektif mendeteksi kapal musuh bahkan di perairan dekat pantai atau perairan yang padat, berkat navigasi GPS yang ditingkatkan.
Namun, rudal Harpoon ll yang ditujukan ke Maroko secara khusus diadaptasi untuk membatasi kemampuan penargetan pesisir, sejalan dengan keputusan politik untuk tidak menyerang sasaran darat.
Selain rudal Harpoon Block ll, Maroko juga akan membeli sejumlah rudal jelajah SLAM-ER dari Boeing. -RBS-