AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat AS (US Army) telah melaksanakan upacara peresmian produksi batch pertama tank ringan M10 Booker pada 18 April di Aberdeen Proving Ground. Peluncuran ini menandakan transisi program M10 ke fase Produksi dan Penerapan (Production and Deployment phase).
Sebelumnya, pada Juni 2023 lalu, US Army mengumumkan pemberian kontrak pertama senilai 1,14 miliar USD kepada GDLS (General Dynamics Land Systems) untuk memproduksi dan mengirimkan hingga 96 unit M10 Booker.
Rencananya, Angkatan Darat AS akan mengakuisisi sebanyak 504 tank untuk Infantry Brigade Combat Teams (IBCT).
IBCT ini adalah salah satu jenis unit berukuran brigade utama. Dirancang sangat mobile dan fleksibel, dan merupakan unit manuver dasar yang dapat digunakan di Angkatan Darat AS.
Lalu apa yang menjadi kehebatan dari M10 Booker?
Meskipun menyandang nama jenis sebagai Light Tank (LT), M10 Booker memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan Medium Tank (MT) Harimau buatan Pindad/FNSS. Beratnya mencapai 37 ton, sementara Harimau di kisaran 32-35 ton.
Baik M10 Booker maupun tank Harimau sama-sama menggunakan persenjataan utama berupa kanon kaliber 105 mm, serta mengusung senjata sekunder berupa senapan mesin 7, 62 mm koaksial.
Kanon 105 mm dari M10 Booker ini dapat menembakkan peluru APDS (Armour-Piercing Discarding Sabot) dan HE (High Explosive).
Dengan jarak tembak maksimum 1,8 km untuk APDS dan 4 km untuk HE. APDS adalah jenis proyektil energi kinetik dengan putaran stabil untuk perang antilapis baja.
Turret M10 Booker menampung tiga awak termasuk seorang komandan, penembak, dan pemuat, sementara pengemudi duduk terpisah di bagian depan turret.
Senjata utama M10 Booker ini dimuat secara manual, sedangkan kanon tank Harimau dengan sistem pemuatan munisi otomatis, hingga cukup dioperasikan oleh tiga awak saja.
Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan M10 Booker adalah arsitektur turretnya yang didasarkan pada tank tempur utama (MBT) M1 Abrams. Menggunakan sistem pengendalian tembakan M1A2 Sep V3 dan CITV (Commander’s Independent Thermal Viewer).
Sistem perlindungan M10 Booker dilengkapi dengan panel lapis baja tambahan dan perlindungan bawah kendaraan terhadap ranjau dan alat peledak improvisasi (IED).
Untuk mobilitasnya, M10 Booker didukung oleh mesin diesel MTU yang menghasilkan 800 hp dan menggunakan sistem transmisi cross–drive Allison 3040 MX.
Sebagai perbandingan, tank Harimau ditenagai oleh mesin diesel Caterpillar C13 yang memiliki daya 711 hp, sedikit lebih rendah powernya dibandingkan M10 Booker.
Untuk kinerjanya, M10 Booker dapat melaju dengan kecepatan maksimum 65 km/jam, memiliki jangkauan sejauh 305 km dan dapat beroperasi selama 24 jam penuh. -RBS-