Setelah 43 tahun, Angkatan Udara Kerajaan Belanda akhiri penggunaan jet tempur F-16 dari tugas Peringatan Reaksi Cepat (QRA) dan menggantinya dengan F-35

F-16 Belanda melaksanakan misi QRA terakhirDutch MoD

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF) mengakiri penggunaan jet tempur F-16 Fighting Falcon dari tugas Peringatan Reaksi Cepat (Quick Reaction Alert/QRA). Penerbangan terakhir jet buatanLockheed Martin untuk tugas QRA dilaksanakan dari Pangkalan Udara Volkel pada hari Kamis (28/3).

Untuk diketahui, RNLAF menggunakan armada F-16 untuk misi QRA di atas Benelux (Belgia, Belanda, Luksemburg) sejak tahun 1981.

Belanda dan Belgia secara bergiliran melaksanakan tugas QRA di Benelux. Belanda saat ini bertanggung jawab atas tugas tersebut dan akan digantikan oleh Belgia pada 9 Mei. RNLAF secara bertahap menghentikan penggunaan F-16 dan beralih ke jet tempur siluman F-35 Lightning II.

Secara fundamental tidak ada perubahan misi dari bergantinya penggunaan dari F-16 ke F-35. RNLAF menyiapkan secara khusus dua F-35 untuk misi QRA.

“Kondisinya tetap sama,” kata Mayor Nick, Wakil Kepala Operasi Skuadron. Yang membedakan, lanjutnya, F-35 pada dasarnya adalah platform yang lebih modern, yang membuat segalanya lebih mudah. Pesawat bisa terbang lebih lama dan memiliki sensor yang lebih baik. F-35 mengirimkan sinyal yang tepat kepada musuh, kata dia.

Dua pesawat tempur secara permanen siap menjalankan tugas QRA. Karena waktu siaga yang singkat, mereka dapat lepas landas dalam beberapa menit dan mencegat pesawat tak dikenal.

Di Belanda, Stasiun Kontrol Operasi Udara di Nieuw Milligen mempunyai kendali atas QRA. Ketika pengontrol tempur melihat ada pesawat yang tidak melakukan kontak radio, QRA diperingatkan untuk mencegat pesawat tersebut. F-35 ditempatkan di pangkalan udara Leeuwarden dan Volkel.

Serangan mendadak terakhir diterbangkan dari Pangkalan Udara Volkel pada hari Kamis, dengan dua F-16 lainnya bertindak sebagai pesawat latih musuh. Ini sekaligus menjadi penerbangan perpisahan F-16 RNLAF setelah 43 tahun melaksanakan tugas tersebut.

Belanda menyumbangkan sebagian armada F-16 miliknya ke Ukraina. Demikian juga dengan Belgi yang mengganti armada F-16 dengan F-35. Brussel juga disebut-sebut akan ikut menyumbangkan jet F-16-nya ke Ukraina. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *