Rusia dan Myanmar akan melaksanakan lebih dari 50 kegiatan militer gabungan pada tahun 2024

Su-30SME MyanmarMoD

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Bersenjata Rusia dan Myanmar akan melaksanakan lebih dari 50 kegiatan militer bersama tahun ini dalam kerangka kerja sama militer bilateral. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan hal ini.

“Kami memiliki dasar yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut hubungan antara Angkatan Bersenjata Rusia dan Myanmar. Tahun ini, kami telah merencanakan lebih dari 50 acara kerja sama militer bilateral, termasuk kunjungan timbal balik dari panglima cabang angkatan bersenjata, serta proyek operasional dan pelatihan tempur bersama,” ujar Fomin dalam pembicaraan dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Perdana Menteri Myanmar, Ketua Dewan Administrasi Negara, dan Panglima Angkatan Pertahanan Vietnam seperti diwartakan TASS.

Fomin menambahkan bahwa Moskow mengandalkan tingkat keterwakilan Myanmar yang tinggi pada acara yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia tahun ini.

Dikatakan bahwa hal tersebut termasuk Parade Angkatan Laut Utama, Pertandingan Internasional Angkatan Darat 2024, Forum Teknis Militer Internasional Angkatan Darat-2024, Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional ke-12, dan Latihan Komando dan Staf Strategis Samudra-2024.

Myanmar merupakan salah satu negara pengguna sistem persenjataan dari Rusia. Pada tahun 2018 misalnya, Rusia dan Myanmar menandatangani kontrak pengadaan enam jet tempur Su-30SME. Myanmar juga membeli jet latih Yak-130 dari Rusia.

Penjualan jet tempur dan jet latih tersebut merupakan bagian dari peningkatan kerjasama militer antara Myanmar dan Rusia yang sudah terjalin lama. Su-30SME merupakan jet tempur tercanggih di Angkatan Udara Myanmar yang sebagian besar mengoperasikan pesawat tempur buatan Rusia dan China.

Sementara itu, Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa dukungan Rusia terhadap penguasa militer Myanmar tidak dapat diterima dan menimbulkan destabilisasi, karena pasokan senjata mereka turut memicu konflik yang telah menjadi bencana bagi negara tersebut.

Menteri Pertahanan dan diplomat tinggi Rusia telah mengunjungi Myanmar, sementara Ketua Junta Min Aung Hlaing telah berkunjung ke Rusia beberapa kali sejak tahun 2021 dan dianugerahi gelar doktor kehormatan. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *