Myanmar kembangkan tank gado-gado, berbasis ranpur Rusia dan turret China

Tank Medium buatan Myanmar
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Layaknya negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, Myanmar juga berusaha membangun industri persenjatanya secara mandiri.

Di antara produk buatan lokal tersebut adalah tank ringan/medium, yang telah muncul perdana di hadapan publik saat dilibatkan selama parade militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata ke-77.

Boeing_contoh2

Myanmar tak membuatnya dari nol, tapi berupa kendaraan ‘gado-gado’ hasil modifikasi.

Tank dibangun menggunakan basis kendaraan tempur SPH (self-propelled howitzer) 2S1 Gvozdika buatan Rusia yang disandingkan dengan turret buatan China.

Diketahui, turret ini hasil produksi/dipasok oleh China yang dibekali kanon kaliber 105 mm, serupa dengan panser kanon PTL02 6X6 yang juga digunakan oleh Militer Myanmar.

Disebutkan oleh Army Recognition (5/1/2023), kanon 105 pada tank Myanmar yang tak diketahui namanya ini, kompatibel dengan semua amunisi standar NATO.

Dapat menembakkan munisi jenis APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot), HEAT (High Explosive Anti-Tank), dan HE (High Explosive).

Turret tank tampaknya dilengkapi juga dengan sistem kontrol tembakan baru (FCS) dan perangkat laser range finder (LRF).

Belum diketahui, tank ini masih menggunakan mesin bawaan 2S1 atau telah diganti mesinl baru yang mungkin saja dipasok oleh China.

Jika masih menggunakan mesin lama, maka kendaraan mengadopsi mesin diesel V8 berpendingin air yang menghasilkan tenaga 300 hp digabungkan dengan transmisi manual.

Kendaraan dapat melaju di jalan datar dengan kecepatan maksimum 62 km/jam dan memiliki jarak jelajah kisaran 500 km.

-RBS-

One Reply to “Myanmar kembangkan tank gado-gado, berbasis ranpur Rusia dan turret China”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *