AIRSPACE REVIEW – Galangan kapal asal Italia, Fincantieri, mengumumkan di situs resminya (28/3), telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan RI untuk menyediakan dua PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura – Kapal Patroli Lepas Pantai Serbaguna) untuk digunakan oleh TNI Angkatan Laut. Pesanan untuk kedua kapal patroli ini bernilai 1,18 miliar euro.
Kontraknya ditandatangani oleh CEO dan Managing Director Fincantieri Pierroberto Folgiero dengan Wakil Kementerian Pertahanan RI disaksikan Dario Deste, General Manager Divisi Kapal Angkatan Laut.
PPA adalah kapal yang sangat fleksibel dengan standar teknologi canggih terbaru. Kapal ini mempunyai kapasitas untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari patroli dengan kapasitas penyelamatan laut hingga operasi perlindungan sipil hingga misi tempur.
Kedua kapal awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia, yang saat ini sedang dibangun dan dipasang sistemnya di Galangan Kapal Terpadu di Riva Trigoso-Muggiano.
Ketertarikan Indonesia terhadap Satuan PPA ini bermula dari Kampanye Maritim di Timur Jauh Francesco Morosini, yang membawa kapal PPA milik Angkatan Laut Italia untuk promosi, juga singgah di Indonesia pada Juli 2023.
“Kontrak ini merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan kemitraan strategis antara Grup kami dan Indonesia. Kami memandang hal ini sebagai yang pertama dari banyak peluang kolaborasi yang signifikan dengan Kementerian Pertahanan RI, setelah pendekatan kemitraan jangka panjang berkat dukungan struktural dari lembaga-lembaga kami, dimulai dengan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Italia,” kata Folgiero.
Ia menambahkan bahwa Asia Tenggara adalah kawasan yang memiliki kepentingan geopolitik sentral di mana Fincantieri ingin memperkuat kehadirannya secara bisnis.
Mengenai karakteristik PPA, kapal memiliki panjang keseluruhan 143 m, mampu menampung 170 awak. Kapal dilengkapi dengan sistem propulsi gabungan diesel, pembangkit turbin gas (CODAG), dan propulsi listrik, Kecepatan maksimumnya mencapai 32 knot.
PPA mampu menampung kapal berkecepatan tinggi seperti RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) dengan panjang hingga 11 m. Kapal dilengkapi peluncuran melalui derek lateral atau jalur angkut yang terletak di ujung buritan. (RBS)
Ini kontrak efektif atau bukan ya??…moga2 nasibnya ngga kaya fremm yg msh terkatung2 gak jelas ampe skrg…