AIRSPACE REVIEW – Israel Aerospace Industries (IAI) bersiap melakukan produksi seri versi upgrade dari jet bisnis super-menengah G280. Seperti varian terdahulu, pesawat ini diproduksi IAI di bawah lisensi dari Gulfstream Aerospace dari Amerika Serikat. Setelah mendapatkan Sertifikasi Tipe di Israel dan AS, rencananya pengiriman pesawat pertama akan dilakukan pada tahun 2026.
Shmuel Kuzi, Wakil Presiden Eksekutif dan Manajer Umum Frup Penerbangan IAI mengatakan, perusahaan telah memproduksi prototipe G280 yang ditingkatkan dan saat ini sedang menyesuaikan jalur produksinya.
“Kami telah merancang versi yang ditingkatkan dan kami akan mensertifikasinya seperti yang kami lakukan pada model jet bisnis Gulfstream sebelumnya yang telah kami buat,” ujarnya seperti diwartakan AIN. “Kami berencana memproduksi 30 pesawat per tahun,” lanjut dia.
Sejak pesawat twinjet dengan kemampuan jelajah 3.600 nm dan terbang dengan kecepatan Mach 0,85 mulai beroperasi pada tahun 2012, IAI telah mengirimkan sekitar 300 unit F280.
Versi G280 yang ditingkatkan, yang spesifikasi dan proyeksi kinerjanya belum dikonfirmasi oleh Gulfstream, akan bersaing dengan pesawat lain seperti Embraer Praetor 600, Cessna Citation Longitude, dan Bombardier Challenger 3500.
Kuzi enggan merinci semua perubahan yang akan diperkenalkan pada G280 yang ditingkatkan. Namun menurut laporan sebelumnya berdasarkan data Gulfstream, diketahui bahwa perusahaan AS telah berhasil mengurangi ketinggian kabin dari 6.000 kaki menjadi 4.800 di FL410.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan perjalanan dan meningkatkan kenyamanan penumpang. Model yang ditingkatkan ini juga diharapkan menampilkan rangkaian avionik baru.
Mulai pertengahan tahun 2024, G280 produksi baru akan menampilkan ketinggian kabin yang ditingkatkan serta kabin LED dan pencahayaan eksterior. Peningkatan ini juga akan tersedia untuk retrofit, kata Kuzi.
Menurut IAI, peningkatan visibilitas yang diberikan oleh pencahayaan LED eksternal G280 menambah keselamatan pesawat baik dalam penerbangan maupun selama operasi darat. Selain itu, peningkatan ini menawarkan keandalan yang lebih baik dan persyaratan perawatan yang lebih sedikit.
Sejak dimulainya konflik militer di Gaza, IAI menghadapi kendala dalam operasi produksi G280. Salah satunya dalah faktor seperti karyawan yang dipanggil untuk dinas militer. Namun secara keseluruhan hal itu dapat diatasi, lanjut Kuzi. (RNS)