AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada tanggal 17 Agustus lalu Belarus telah menerima empat helikopter serang Mi-35M kelompok pertama dari Rusia, Kementerian Pertahanan Belarus melaporkan.
Dikatakan, helikopter tersebut diterima sesuai dengan rencana pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata dan pengembangan teknis militer dengan Federasi Rusia.
Televisi militer milik Kementerian Pertahanan Belarus, VoyenTV, memberitakan helikopter tersebut merupakan varian baru, bukan sekadar modernisasi Mi-35 sebelumnya. Secara visual helikopter ini telah mengalami sejumlah perubahan penting.
Hal pertama yang menarik perhatian adalah rotor ekor ganda berbentuk X yang baru. Hal ini meningkatkan kemampuan manuver helikopter secara signifikan.
Konsol pada heli ini berukuran lebih kecil, tetapi jauh lebih fungsional. Misalnya launch pad menampung yang kini dapat menampung delapan peluru kendali, meningkat dari empat sebelumnya.
Kemampuan bertahan heli pun meningkat karena pemasangan sistem pertahanan udara Vitebsk generasi terbaru.
“Sistem di dalam heli memperingatkan jika rudal dari sistem rudal anti-pesawat portabel ditembakkan ke helikopter, dan memperingatkan dari arah mana hal itu datang,” kata Komandan Skadron Mi-35 Angkatan Udara Belarus.
Keunggulan lainnya, helikopter ini memiliki sistem rotor baru, bilah fiberglass baru yang lebih ringan, dan daya dorong mesin juga lebih bertenaga, kata seorang teknisi.
Dua mesin turbin gas baru yang digunakan heli Mi-35M memungkinkan heli terbang dengan kecepatan maksimum lebih dari 300 km/jam.
Sementara jangkauan penerbangan tanpa pengisian bahan bakar mencapai 460 km.
Wakil Komandan Skadron menambahkan, Mi-35M memiliki sistem penampakan dan komputasi menghitung segalanya. Cukup bekerja dengan pengintai laser 1-2 kali pada target, dan kemudian dihitung secara otomatis.
“Cukup dengan memberi tanda pada target dan mengendalikannya di monitor,” ujarnya.
Saat ini armada heli Mi-35M sudah mulai beroperasi di Angkatan Bersenjata Belarus.
Ia menambahkan, helikopter Mi-35M mirip tampilannya dengan helikopter Mi-24, namun nyatanya berbeda secara mendasar karena elektronik terkini dan instrumen modern. jangkauan senjata udara yang lebih luas dan siap menjalankan misi dalam kondisi apa pun.
“Pilot dan staf teknik kami telah dilatih ulang di pusat khusus di Rusia. Dalam beberapa minggu, helikopter akan beroperasi untuk melindungi Tanah Air kami,” ujarnya.
-RNS-