AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Bersenjata Nigeria dikabarkan baru saja mengakuisisi Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV/drone) berkemampuan VTOL dari perusahaan pertahanan Turkiye, yakni TOGAN dan BAHA.
Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Nigeria yang lebih luas untuk memodernisasi kemampuan pertahanannya, khususnya di bidang pengawasan dan intelijen.
Penguatan ini terjadi ketika ketegangan antara ECOWAS dan kediktatoran militer di wilayah Sahel, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, seperti dilansir Army Recognition (31/8).
Nigeria, yang kini menghadapi tantangan mulai dari kontraterorisme hingga keamanan perbatasan, dengan cepat mendatangkan dua jenis drone berkemampuan VTOL dari Turkiye.
Drone pertama dipasok oleh perusahaan pertahanan STM yakni UAV TOGAN, sebuah drone kecil multi rotor.
Dirancang untuk pengintaian dan pengawasan tingkat taktis, drone dilengkapi dengan berbagai sensor, termasuk kamera dan pencitra termal.
Sementara UAV kedua BAHA, dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Turkiye lainnya yakni Havelsan.
UAV kecil bersayap tetap ini juga memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat vertikal, yang dilengkapi untuk misi pengintaian dan pengawasan tingkat taktis.
Ditengah panasnya keadaan di negara tetangganya Niger, Angkatan Bersenjata Nigeria mulai menambah perlengkapan persenjatannya.
Selain UAV intai, mereka juga menambah Tank Tempur Utama (MBT) dan kendaraan antiranjau MRAP baru.
-RBS-