AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah pesawat A400M Atlas milik Angkatan Udara Inggris (RAF) telah melaksanakan penerbangan terjauh selama 22 jam.
Penerbangan dilaksanakan dari Pangkalan Udara RAF Brize Norton di Inggris ke Guam, sebuah pulau di bagian barat Samudra Pasifik.
Penerbangan A400M yang dimulai pada tanggal 3 Juli tersebut didukung oleh dua tanker A330 MRTT Voyager, kata RAF dalam pemberitaannya. Penerbangan ini merupakan bagian dari Exercise Mobility Guardian 23.
Selama penerbangan nonstop 22 jam, A400M menerima pengisian bahan bakar di udara sebanyak tigha kali, yaitu di atas Atlantik, di atas Alaska, dan terakhir saat melewati Samudra Pasifik.
Rute penerbangan ini membawa A400M lebih dekat ke kutub Utara di atas tudung es Arktik daripada penerbangan sebelumnya dengan jenis pesawat ini.
RAF menyatakan, Exercise Mobility Guardian 23 adalah kesempatan pelatihan yang luar biasa untuk Pasukan Mobilitas Udara.
Hal ini sekaligus untuk mendemonstrasikan kecepatan, jangkauan, dan kegunaan RAF guna melakukan Operasi Udara global dengan cepat.
Setibanya di Guam, Atlas bersama dengan RAF Voyager, elemen dari Wing Medis Taktis, dan personel pendukung lainnya dari seluruh RAF bergabung dalam latihan tersebut.
Selain pesawat AS yang ikut serta dalam Mobility Guardian, detasemen RAF akan bergabung dengan pesawat dan personel dari Australia, Kanada, Prancis, Jepang, dan Selandia Baru.
Selama latihan direncanakan sorti akan diterbangkan dari dan ke Jepang. Kegiatan semacam itu oleh RAF menunjukkan komitmen Inggris terhadap Kesepakatan Hiroshima yang baru ditandatangani antara Inggris dan Jepang.
Kesepakatan ini menegaskan bahwa keamanan dan kemakmuran kawasan Euro-Atlantik dan Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan, tulis RAF.
Inggris dan Jepang, dengan memperkuat kemampuan keamanan bersama, membantu menjaga perdamaian dan stabilitas global.
-JDN-