AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China memperingatkan Amerika Serikat dan Filipina yang menggelar latihan tempur bersama sejak hari Selasa.
Dikatakan bahwa aliansi yang dibangun oleh AS dan Filipina tidak boleh membahayakan kepentingan keamanan teritorial China.
AS juga diperingatkan untuk tidak ikut campur dalam sengketa teritorial yang telah lama membara di Laut China Selatan.
Kedutaan Besar China di Manila pada hari Rabu mengatakan bahwa latihan militer yang digelar oleh AS dan Filipina tidak boleh menargetkan pihak ketiga mana pun.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin tidak menyebutkan bagaimana China akan menanggapi kerja sama keamanan AS-Filipina jika merugikan kepentingan inti Beijing.
Sementara itu di Washington, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri AS dan Filipina bertemu pada hari Selasa untuk membahas pengembangan sembilan pangkalan militer milik Filipina yang akan digunakan oleh tentara AS.
Pasukan AS telah diizinkan untuk tinggal tanpa batas waktu di sembilan pangkalan militer Filipina di bawah Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan 2014.
“Tempat-tempat tersebut akan mendukung latihan gabungan dan interoperabilitas antara pasukan kami untuk memastikan bahwa kami lebih siap menghadapi krisis di masa depan,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dikutip Defense News.
Dia menambahkan, AS telah mengalokasikan lebih dari 100 juta dolar untuk membangun infrastruktur di pangkalan militer di Filipina yang akan ditempati oleh pasukan Amerika.
Sementara China sangat menentang perjanjian itu yang akan memungkinkan pasukan Amerika tinggal di pangkalan militer dan pos-pos pengawasan di Filipina.
Tempat-tempat tersebut, kata China, berada di seberang laut dari Selat Taiwan dan menghadapi Laut China Selatan yang disengketakan.
China mengklaim hampir secara keseluruhan Laut China Selatan atas dasar sejarah.
Namun klaim China tersebut dibantah keras oleh Washington.
-Poetra-