AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah militer Mali yang dipimpin oleh Kolonel Assimi Göita baru-baru ini memperoleh sejumlah besar kendaraan lapis baja VP11 MRAP 4X4 dan Lynx CS/VP11 ATV dari China.
Video konvoi panjang berjumlah lebih dari 30 truk yang membawa VP11 MRAP dan Lynx CS/VP11 ATV melalui jalan di Bamako, Ibu Kota Mali, telah diunggah di media sosial awal pekan ini, seperti diberitakan oleh Military Africa (2/4).
Kendaraan ini akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan militer dalam memerangi pemberontakan yang melanda negeri ini setelah penarikan pasukan Prancis dan Eropa dari negara tersebut.
VP11 adalah Kendaraan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) yang dikembangkan oleh NORINCO dengan perlindungan tingkat tinggi terhadap awaknya.
Kendaraan ini mengadopsi lambung berbentuk huruf V yang berfungsi untuk melemahkan energi ledakan ranjau atau bom rakitan (IED).
Tingkat perlindungan eksplosifnya berada pada level 3a STANAG 4569, yang artinya mampu bertahan dari ledakan setara 8 kg TNT.
Sementara untuk perlindungan balistiknya, VP11 berada pada level 1 STANAG 4569 dan dapat ditingkatkan menjadi level 2 dengan menerapkan armor applique.
Awak kabin VP11 akan aman dari gempuran peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm serta tumbukan serpihan munisi artileri.
Untuk persenjataan tempur dan bela dirinya, VP11 dilengkapi stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) tipe UW1 yang dipasangi senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Mengenai spesifikasinya, VP11 memiliki panjang 5,3 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 2,4 m. Ranpur ini ditenagai mesin diesel yang menghasilkan kecepatan 120 km/jam.
VP11 memiliki ground clearance setinggi 35 cm dan dapat mengarungi parit sedalam 80 cm. Kendaraan ini dapat dioperasikan pada suhu minus -25 hingga 50 derajat Celcius.
Sementara untuk Lynx CS/VP11 ATV (All Terrain Vehicle) adalah kendaraan ringan multiguna segala medan. Kendaraan ini dapat digunakan untuk patroli atau angkut logistik.
-RBS-