AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lockheed Martin memperlihatkan F-16 pertama konfigurasi Block 70/72 di fasilitas Greenville, South Carolina.
Dijadwalkan, pesawat tersebut akan mengudara perdana pada awal tahun 2023.
Sebanyak 128 unit telah dipesan dan akan dibangun oleh Lockheed Martin dalam satu dekade ke depan.
Jet yang diperlihatkan ini adalah pesanan Bahrain dan akan diserahkan tahun depan setelah menjalani pengujian penerbangan di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California.
Perusahaan mengatakan, ada lima negara yang telah memesan F-16 Block 70/72. Mereka adalah Bahrain, Slowakia, Bulgaria, Taiwan, dan satu negara yang tidak disebutkan.
Selain jumlah yang telah dipesan, ada juga surat penawaran dan penerimaan untuk delapan pesawat, sehingga jumlah F-16 Block 70/72 yang akan diproduksi mencapai 136 unit.
Di luar pembelian unit baru, Lockheed Martin juga mencatat ada 405 F-16 milik asing yang akan ditingkatkan ke konfigurasi F-16 Viper (Block 70/72).
Saat ini perusahaan telah memindahkan lini produksi F-16 ke South Carolina dari Fort Worth, Texas sejak 2019.
Selain memproduksi F-16 baru, pabrik Greenville melakukan modifikasi dan reparasi pada model F-16 yang lebih tua.
F-16 Blok 70/72 dilengkapi dengan radar APG-83 active electronically-scanned array (AESA), perangkat peperangan elektronik baru Viper Shield, komputer misi yang lebih kuat, serta kokpit yang diperbarui dengan lebih besar tampilan warna.
Kemudian mesin yang ditingkatkan, integrase persenjataan modern, tangki bahan bakar di atas sayap, sistem pencarian-dan-lacak inframerah, pod penargetan, tautan data yang ditingkatkan, navigasi GPS presisi, sistem penghindaran tabrakan darat otomatis (GCAS), dan lainnya.
Block 70/72 memiliki masa pakai struktural hingga 12.000 jam, atau 50 persen lebih lama dari F-16 sebelumnya.
Alhasil, pesawat dapat digunakan hingga tahun 2060 atau lebih.
-JDN-