AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kendaraan medis atau ambulans lapis baja Linza banyak menyelamatkan prajurit Rusia yang terluka dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Selama operasi tersebut, Linza berperan untuk mengevakuasi tentara-tentara Rusia yang membutuhkan pertolongan dan kemudian dievakuasi.
Panglima Angkatan Darat Federasi Rusia Jenderal Oleg Salyukov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bintang Merah mengatakan hal itu.
Salyukov mencatat bahwa kendaraan berbasis Typhoon-K buatan Kamaz ini mampu membuktikan dirinya dengan baik selama operasi khusus.
Mobil itu mungkin rusak, tapi semua orang di dalamnya tidak terluka, tulis Rossiyskaya Gazeta.
Para awak dan penumpang di dalamnya dilindungi oleh baju besi kendaraan yang memiliki perlindungan antiranjau dan bahan peledak improvisasi setara 8 kg TNT.
Perlindungan lapis baja kelas ketiga, juga mampu menawah serangan dari senjata kecil hingga tembakan senapan mesin.
Untuk bertahan di medan perang, bodi Linza dilapisi bahan komposit dari baja plus keramik. Lapisan ini mampu menahan tembakan peluru senapan serbu dan senapan runduk kaliber 12,7 mm hingga serta serbuan serpihan cangkang artileri.
Yang tak kalah menarik, kendaraan tetap bisa melaju dengan kecepatan 50 km/jam di atas medan yang kasar sekalipun salah satu rodanya telah hancur.
-Kallmoz-