AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain telah membuat tank tempur utama Arjun dan jet tempur ringan Tejas LCA, India kini sedang mengembangkan prototipe Advanced Towed Artillery Gun System (ATAGS).
Senjata artileri jenis tarik ini adalah howitzer dengan amunisi kaliber 155 mm x 52 dan memiliki jangkauan tembakan hingga 45 km.
Proyek ATAGS dimulai pada tahun 2013 untuk menggantikan meriam tua yang digunakan oleh Angkatan Darat India.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, ATAGS merupakan manifestasi dari kampanye pribumisasi atau yang disebut dengan program “Make in India”. Program ini bertujuan untuk mengenjot kemandirian dalam produksi senjata dan amunisi.
ATAGS 155 mm muncul dari gagasan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India yang kemudian dikembangkan oleh Armament Research & Development Establishment (ARDE) dan Armament & Combat Engineering Systems (ACE) di Pune.
Produksi persenjataan ini melibatkan sektor swasta India, yakni Bharat Forge Ltd (bagian dari Kalyani Group) dan Tata Advanced Systems Ltd.
ATAGS telah berhasil menyelesaikan uji coba penggunaan di ketinggian 4.600 m di Sikkim. Pengujian tersebut sekaligus mencakup uji coba mobilitas lebih dari 500 km di medan pegunungan.
Dan selama periode uji coba dari 26 April hingga 2 Mei 2022 tersebut, ATAGS telah menyelesaikan uji coba gurun.
Uji coba tersebut mencakup uji penembakan di berbagai mode dan zona pengisian daya.
Setelah pengujian tersebut, ATAGS berhasil memenuhi Persyaratan Kualitatif Staf Awal (PSQR) dan General Staff Qualitative Requirement (GSQR) dari pengguna.
Uji coba berikutnya adalah uji parameter non-penembakan, termasuk kompatibilitas elektromagnetik dan uji coba Direktorat Jenderal Jaminan Mutu (DGQA).
Bila seluruh rangkaian pengujian prototipe terpenuhi, dicanangkan sebanyak 150 unit pesanan awal ATAGS akan diterima oleh perusahaan.
-Jaden-