Lampu merah bagi Rusia, ledakan besar lumpuhkan jet tempur di darat

Ledakan besar hancurkan 8 pesawat di Pangkalan Udara Saki KrimeaPlanet Labs, Twitter, Internet
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia tampaknya harus lebih berhati-hati dan tidak menganggap kecil kejadian di Pangkalan Udara Saki di Krimea pada 10 Agustus di mana delapan jet tempur (5 Su-24 dan 3 Su-30) miliknya hancur oleh sebuah ledakan yang masih misterius.

Pesawat-pesawat tersebut hancur dan seperti telah dibidik dengan tepat oleh sebuah sistem yang tidak diketahui.

Walau serangan itu disinyalir seperti sebuah ledakan yang berasal dari darat, lebih banyak orang meyakini bila sumber ledakan berasal dari bom/rudal yang dijatuhkan dari atas.

Foto satelit yang dibuat oleh Planet Labs dan telah tersebar luas di dunia maya menunjukkan keadaan Pangkalan Udara Saki sebelum dan setelah ledakan. Terlihat kerusakan para dan utamanya hanya pesawat-pesawat yang diincar yang hancur.

Kementerian Pertahanan Ukraina sebagai pihak yang diduga bertanggung jawab atas ledakan itu mengatakan tidak mengetahui penyebab ledakan di Saki. Pangkalan udara itu terletak 225 km (140 mil) di belakang garis depan Rusia di Krimea.

Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh amunisi penerbangan, tetapi belum dapat dipastikan bagaimana hal itu bermula.

Lebih aneh lagi, sistem pertahanan udara Rusia yang dikenal sangat canggih, lagi-lagi tidak berdaya untuk menangkal serangan udara, apabila memang itu merupakan sebuah serangan yang berasal dari langit.

Video di media sosial yang telah diverifikasi oleh CNN, menunjukkan asap naik dari pangkalan sebelum diguncang oleh tiga ledakan besar beruntuk yang menimbulkan awan jamur hitam ke langit.

Dua dari ledakan itu terjadi hampir bersamaan dan yang ketiga terjadi setelahnya.

Citra satelit menunjukkan sebagai serangan yang disengaja, bukan kecelakaan, karena adanya tiga kawah besar.

Apa pun yang menyebabkan kawah bisa menyebabkan amunisi Rusia lainnya meledak, tulis CNN mengutip sumber.

“Jika satu bom meledak, ia dapat mengirimkan pecahan yang sangat panas dan berkecepatan tinggi ke bom yang berdekatan dan meledakkannya. Ini disebut propagasi eksplosif,” kata Peter Layton dari Griffith Asia Institute yang juga mantan pilot Angkatan Udara Australia.

Ia menerangkan, dalam gambar hasil citra satelit itu terdapat tiga sumber ledakan. Sumber ledakan itu memicu pesawat yang berdekatan yang tampaknya memiliki bom di atasnya. Dan ledakan itu akhirnya menyebar.

“Senjata Rusia kurang aman dibanding senjata Barat dalam hal sensitivitas isi bahan peledak dari hulu ledak. Ini setidaknya karena sebagian besar senjata adalah stok lama bekas Soviet dan teknologi yang sangat tua,” kata dia.

Ledakan yang terjadi di Pangkalan Udara Saki di Krimea, telah menyebabkan kerusakan di kota terdekat. Jendela-jendela di beberapa bangunan pecah, menurut kantor berita negara Rusia TASS.

Beberapa gedung tinggi kehilangan aliran listrik. Demikian juga dengan toko-toko dan pusat kegiatan lainnya rusak.

Indikasi serupa di Belarus

Pada tanggal 10 Agustus, tidak lama setelah ledakan besar mengguncang Pangkalan Udara Saki di Krimea, laporan muncul tentang ledakan yang terdengar di sebuah pangkalan di Belarus.

Pangkalan Udara Ziabrovka, 14 mil di utara perbatasan Ukraina, merupakan sumber ledakan pada malam hari yang mengguncang penduduk setempat di dekatnya.

Desas-desus kemudian menyebar bahwa Pangkalan Udara Ziabrovka telah mendapat serangan yang sama dengan apa yang terjadi di Saki, Krimea di mana hal itu merupakan serangan dari pihak Ukraina.

Pangkalan di Belarus itu terletak di sebelah tenggara Gomel, dekat perbatasan Ukraina utara seperti dilihat dari Google Maps.

Tidak lama kemudian beredar video yang menunjukkan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah mesin mobil. Banyak yang tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi.

Citra satelit Planet Labs yang diperoleh The War Zone pada 12 Agustus memperlihatkan beberapa perubahan di pangkalan selama satu setengah minggu terakhir.

Paling penting dari gambar tersebut adalah terlihat tanda hangus besar di landasan pacu pangkalan yang tidak ada sebelumnya.

Berbeda dengan di Saki, Krimea, di landasan pacu di Belarus ini hanya menunjukkan sisa-sisa api semak di lapangan yang berdekatan dengan landasan.

Sementara tempat-tempat lainnya tampaknya tidak tersentuh, termasuk area parkir pesawat dan kendaraan di dekat apron utama.

Hingga saat ini belum ada penjelasan detail mengenai apa yang terjadi secara misterius itu.

Apakah ini dapat diartikan sebuah serangan yang dilancarkan oleh Ukraina dan/atau pihak Sekutu? Atau semata adalah ledakan yang ditimbulkan dari bom milik Rusia sendiri.

Apa yang terjadi di Pangkalan Udara Saki dan di Pangkalan Udara Ziabrovka belum ditemukan kaitannya.

Yang jelas, Rusia sudah beberapa kali kecolongan, termasuk serangan terhadap beberapa depot minyak dan sebagainya.

Negeri Beruang harusnya lebih waspada atas serangan-serangan balik yang dilancarkan, sebagai bentuk perlawanan Ukraina yang didukung oleh negara-negara sekutu.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *