AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-45, mengaktifkan lagi jet pribadinya yang disebut Trump Force One.
Pesawat telah menjalani perawatan dan pengecatan ulang di Louisiana.
Pesawat ini terakhir kali beroperasi pada tahun 2016 saat Trump berkampanye untuk menjadi Presiden AS.
Perbaikan jet pribadi VIP dirahasiakan dan kini pekerjaannya telah selesai, tulis WTOC di portalnya.
Dibutuhkan sekitar 40 orang untuk melaksanakan proyek yang memakan waktu lebih dari sebulan ini.
Pesawat Kepresidenan AS
Mengenai Boeing 757, Kepresidenan AS menggunakan pesawat mesin ganda ini sebagai salah satu pesawat Air Force One. Kodenya adalah C-32.
Terdapat dua varian C-32 yang digunakan Kepresidendan AS. Pertama adalah C-32A untuk peran transportasi penumpang militer.
Pesawat ini melayani Misi Udara Khusus, menyediakan transportasi eksekutif, dan kemampuan komunikasi yang luas kepada pejabat politik senior.
Pengguna utama C-32A adalah Wakil Presiden AS dengan panggilan Air Force Two saat berada di atas pesawat, kemudian ibu negara, dan nenteri negara.
Kadang-kadang, anggota Kabinet presiden dan anggota Kongres AS juga terbang dengan C-32A untuk berbagai misi.
Namun demikian, C-32A tetap disebut sebagai Air Force One saat digunakan oleh Presiden AS untuk kunjungan domestic yang tidak dapat menerima pendaratan Boeing 747 Air Force One.
Yang kedua adalah C-32B Gatekeeper. Pesawat ini menyediakan pengangkutan udara rahasia untuk operasi khusus dan upaya tanggap darurat global. Misi ini dikenal sebagai covered air.
Tidak banyak informasi dipublikasikan terkait C-32B karena ini adalah pesawat intelijen Kepresidenan AS.
-Poetra-