AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain Boeing 747 yang dinobatkan sebagai sang “Ratu Angkasa” atau Queen of the Skies, Boeing juga punya bintang terang yang lain yakni si Triple Seven, Boeing 777.
Kedua pesawat menjadi idola di kelasnya masing-masing walau sama-sama sebagai pesawat berbadan lebar (wide body).
Bila Boeing 747 bermain di kelas pesawat badan lebar bermesin empat, maka Boeing 777 merupakan jet idaman di kelas twin engine atau bermesin ganda.
Dapat dikatakan, 777 hingga saat ini masih memegang label sebagai pesawat badan lebar terlaris. Sebanyak 1.680 unit pesawat ini berhasil dibuat sejak tahun 1993.
Dua puluh delapan tahun yang lalu atau tepatnya pada 12 Juni 1994, prototipe 777 terbang perdana.
Pesawat hanya butuh satu tahun sebelum memasuki layanan penerbangan komersial di maskapai United Airlines pada 7 Juni 1995.
Program 777 diluncurkan oleh Boeing pada 1989 bekerja sama dengan maskapai-maskapai besar dunia seperti American Airlines, ANA, British Airways, Cathay Pacific, Delta Air Lines, Japan Airlines, Qantas, dan United Airlines.
Sejak pesawat seri produksi 777-200 dibuat mulai 1995, seri-seri berikutnya dibuat Boeing seperti Boeing 777-200ER, 777-300, dan 777-300ER dengan tingkat jangkauan yang lebih jauh dan kapasitas angkut yang lebih besar.
Selain varian angkut penumpang, Boeing juga mengeluarkan varian freighter 777F diluncurkan mulai Mei 2005.
Setahun kemudian, seri 777-200LR diperkenalkan tahun 2006. Kemudian yang terbaru adalah 777X yang akan menjadi pesawat jet bermesin ganda terbesar dan paling efisien di dunia.
Varian ini mampu menampung kapasitas untuk 426 penumpang dalam du akelas dan mampu menjangkau 13.500 km.
Sejumlah maskapai dunia sudah memesan varian ini seperti ANA, Cathay Pacific, Emirates, Etihad, Lufthansa, Qatar Airways, dan Singapore Airlines.
Diharapkan pesawat ini dapat mulai beroperasi dalam layanan pada tahun 2024.
Akankah 777X meneruskan estafet kesuksesan keluarga Triple Seven? Tentu harapan perusahaan dan para penggemar pesawat ini demikian.
Namun, Boeing juga memiliki pesaing pasar abadi yang harus diwaspadai di mana Airbus sudah lebih dulu dengan produk pesaing yakni A350, termasuk varian dengan kapasitas angkut paling banyak yakni A350-1000.
-Jaden-