AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu negara pecahan Uni Soviet, selain Rusia dan Ukraina, Belarusia juga memiliki industri alutsista yang sangat memadai.
Dalam pengembangan drone intai, Belarus juga tak ingin ‘ketinggalan kereta’. Salah satu produk asli dalam negeri mereka adalah Burevestnik-MB.
Penampakannya pertama kali drone ini dihadapan publik adalah saat diikutkan dalam parade militer menandai hari Kemerdekaan Belarusia pada 25 Agustus 2018.
Burevestnik-MB saat itu diangkut di atas bak belakang truk MAZ-6317. Dalam parade tersebut juga dipamerkan drone intai yang lebih kecil Busel-MB.
Kedua drone ini dikembangkan oleh Pusat Manufaktur Ilmiah Sistem Tak Berawak Serbaguna (NPTs MBK) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Belarusia (NANB).
Khusus mengenai Burevestnik-MB, merupakan drone intai bersenjata dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 400 kg dan muatan maksimum 60 kg.
Drone memiliki desain twin-boom dan didukung mesin piston model pusher. Kecepatan terbang maksimumnya di angka 220 km/jam.
Drone ini memiliki jangkauan terbang hingga 290 km atau daya tahan di udara selama 10 jam. Sementara untuk ketinggian terbang maksimumnya hingga 5.000 m.
Sebagai persenjataan, Burevestnik-MB dilengkapi dengan dua amunisi berkeliaran (loitering munition) yang ditenagai oleh mesin piston.
Amunisi berkeliaran ini membawa muatan 10 kg, termasuk sistem panduan dan hulu ledak. Drone memiliki jangkauan penerbangan 30-40 km dan kecepatan maksimum 200 km/jam.
Selain itu Burevestnik-MB dapat membawa persenjataan lain berupa roket terarah kaliber 80 mm dari keluarga S-8.
Saat ini Burevestnik-MB baru digunakan oleh Angkatan Darat Belarusia. Namun pada awal 2020 tersiar kabar Mesir tertarik mengadopsinya.
Negeri Piramida ini telah meneken kontrak senilai 1 juta dolar AS, seperti dilaporkan perusahaan pemberitaan BelTA pada 20 Februari 2020 silam.
Kontrak tersebut diyakini mencakup batch awal UAV sebelum produksi lokal.
Tak dijelaskan berapa total Burevestnik-MB yang dibeli/dibuat oleh Mesir.
-RBS-