AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pengembang drone asal Rusia Kronshtadt mengatakan, pelanggan asing telah menunjukkan minatnya pada drone intai serang Orion-E selama pameran udara MAKS 2021 yang baru usai.
“Kronshtadt dan Rosoboronexport tengah menegosiasikan penjualan drone Orion-E dengan delegasi dari 13 negara, termasuk CIS, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika,” kata CEO perusahaan Sergey Bogatikov.
Orion adalah drone intai bersenjata kelas MALE (medium-altitude, long-endurance) yang dikembangkan untuk militer Rusia, sementara Orion-E adalah versi ekspor.
Karakteristik umum dari Orion-E yakni memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 1.000 kg dan membawa muatan hingga 200 kg.
Dibekali mesin model pusher yang mampu melarikan pesawat dengan kecepatan maksimum 200 km/jam dan ketinggian terbang hingga 7.500 m.
Jangkauan operasional Orion-E sejauh 250 km atau durasi misi selama 24 jam, yang dapat beroperasi siang dan malam.
Sebagai drone serang, Orion-E dapat membawa empat bom berpemandu atau empat rudal Vikhr-1 ATGM dalam setiap misinya.
Terkait pelanggan asing dari Asia Tenggara, santer di sebut-sebut adalah negari jiran Malaysia yang akan membeli drone ini untuk AU Malaysia (TUDM).
RBS