Menristek sambangi pesawat N219 di PT Dirgantara Indonesia

Kemenristek/BRIN

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristrik/KaBRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro menyambangi pesawat N219 Nurtanio di  PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 11 Desember 2020.

Pesawat N219 merupakan karya anak bangsa hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Pesawat bermesin dua dan berkapasitas 19 penumpang ini diberni nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Kedatangan Menristek/KaBRIN ke PTDI didampingi oleh Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN Dr. Rika Andiarti dan diterima oleh Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro.

Ketiga pejabat kemudian meninjau uji terbang pesawat N219 Prototype Design 2 (PD 2) di apron hanggar Final Assembly Line KP II PTDI.

Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengembangan dan proses sertifikasi pesawat N219.

“Terima kasih terhadap kerjasama dan kerja keras antara LAPAN dan PTDI yang telah mengembangkan dan memastikan pesawat ini selesai dan siap uji,” ujarnya.

Ditambahkan, ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Perhubungan khususnya DKUPPU yang akan melakukan sertifikasi dan memberikan registrasi kepada pesawat ini.

Menjadi pesawat yang aman dan dibutuhkan

Diharapkan, N219 akan menjadi pesawat yang aman dan dibutuhkan oleh negara kita.

Menristek juga menyampaikan apresiasi kepada PTDI atas capaian pertama kalinya sebagai full integrator pesawat N219. Karena, dari tahap desain hingga manufaktur sudah melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat.

“Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat Indonesia bisa diwujudkan dan kita terus berharap meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40% mudah-mudahan kita bisa segera naikkan di atas 50%. Dan tentunya sekali lagi kita berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal kebangkitan industri Dirgantara di Indonesia,” lanjut Bambang.

Baca Juga: Tiga pilot uji N219 berpangkat letnan kolonel berasal dari TNI AU

Proses sertifikasi pesawat merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.

PTDI menggunakan dua prototipe pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang. Masing-masing pesawat memiliki misinya masing-masing.

Prototipe pertama N219 menjalani serangkaian pengujian aircraft performance, karakteristik, kestabilan, pengendalian, dan uji terbang struktur pesawat.

Menristek tinjau N219Kemenristek/BRIN

Sedangkan prototipe kedua N219 digunakan untuk pengujian sub sistem pesawat, seperti sistem avionik, sistem elektrik, kontrol penerbangan, dan propulsi.

Type Certificate yang akan didapatkan oleh N219 merupakan sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat.

Sertifikat ini dikeluarkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini Direktorat KelaikUdaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Mendukung program “Jembatan Udara”

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengungkapkan, pesawat N219 secara khusus dirancang dapat mendukung program “Jembatan Udara” sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan.

Pesawat N219 dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan

Menristek tinjau N219 PTDIKemenristek/BRIN

Produksi awal pesawat N219 akan dibuat empat unit dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia. Selanjutnya PTDI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Produksi pesawat N219 dimulai dari empat pesawat per tahun. Tapi untuk memenuhi market share akan dilakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi,” kata Elfien Goentoro seperti dikutip dari siaran pers PTDI.

Roni Sontani

One Reply to “Menristek sambangi pesawat N219 di PT Dirgantara Indonesia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *