AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia sedang mengembangkan helikopter serang tak berawak. Helikopter dengan bobot antara 2,5-3 ton tersebut nantinya akan beroperasi bersamaan dengan helikopter berawak.
“Direncanakan helikopter berawak dan tak berawak akan melaksanakan operasi tempur gabungan untuk menyelesaikan misi pengintaian dan penyerangan,” kata sumber dari Pusat Penelitian Institut Penelitian Pusat Angkatan Udara.
Wahana udara tak berawak yang baru, menurut TASS, akan beroperasi secara taktis pada jarak hingga 20-30 kilometer.
Salah satu matra yang membutuhkan helikopter tak berawak, di antaranya adalah Angkatan Laut untuk melaksanakan pengintaian dan penunjukan target.
Belum ada penjelasan lebih detail mengenai proyek yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini.
Hanya saja, drone-drone helikopter tak berawak berukuran kecil telah dikembangkan oleh Rusia belakangan ini.
Salah satu contohnya adalah VRT300 dengan bobot 300 kg. Drone yang dikembangkan oleh VR-Tecnologies (Russian Helicopters) ini muncul pertama kali pada MAKS-2017.
VRT300 memiliki jangkauan 150 km dan durasi terbang hingga lima jam. Drone ini dapat membawa muatan hingga 70 kg.
Perlu diketahui juga, dua tahun lalu Rusia telah mengintegrasikan peralatan komunikasi pada helikopter Mi-28NE Night Hunter.
Dengan peralatan komunikasi tersebut, Mi-28NE dapat mengendalikan dan memandu drone penyerang ke targetnya.
Roni Sontani