Kamov Ka-62, Heli Pertama Rusia Berotor Ekor Fenestron

Ka-62Roni Sontani

AIRSPACE-REVIEW.com – Russian Helicopters (bagian dari Rostec State Corp.) kembali mempresentasikan purwarupa helikopter Ka-62 untuk kedua kalinya dalam pameran dirgantara internasional MAKS-2019.

Berbeda pada pameran MAKS 2017 yang hanya tampil statis, heli bercorak bendera Rusia (putih, biru, merah) ini juga melakukan demonstarsi udara dalam gelaran yang berlangsung di Bandara Internasional Zhukovsky, Wilayah Moskow pada 27 Agustus – 1 September lalu.

Tampilan Ka-62 bisa dibilang keluar pakem, tak lagi mengadopsi rotor koaksial (rotor tumpuk berputar lawan arah) yang menjadi ciri khas heli rancangan Biro Desain Kamov.

Ka-62 juga dinobatkan menjadi heli pertama buatan Rusia yang mengadopsi rotor ekor model fenestron atau dikenal dengan istilah fan in fin.

Ka-62
Roni Sontani/AR

Pengembangan Ka-62 menggunakan basis teknologi heli angkut medium ringan versi militer Ka-60 Kasatka (Paus Orka), programnya dihentikan di pengujung 1990-an.

Program ini kembali dibangkitkan pada 2011 menjadi peran helikopter sipil serbaguna. Namun, pengembangannya berjalan lambat.

Baru pada 28 April 2016 Ka-62 menjalani penerbangan perdananya. Heli mengudara selama 10 menit dari lapangan udara milik pabrik pesawat Progress-Arsenyev yang berlokasi di Rusia Timur.

Ka-62 sendiri merupakan heli pertama buatan Rusia yang digarap bersama mitra internasional secara luas. Hal ini belum pernah terjadi dalam era Uni Soviet.

Ka-62 mengadopsi mesin baru ramah lingkungan Ardiden 3G berdaya 1.680 hp buatan Turbomeca, Perancis.

Ka-62
Roni Sontani/AR

Perusahaan Perancis lainnya Zodiac Aerospace memasok sistem bahan bakar. Untuk sistem transmisi dibuat oleh perusahaan Zoerkler dari Austria.

Sementara sistem avionik termasuk glass cockpit dikembangkan oleh perusahaan lokal Transas Rusia, termasuk sistem navigasi berbasis GPS dan GLONASS.

Mengenai kinerjanya, Ka-62 dapat dibesut hingga kecepatan maksimum 308 km/jam dengan jangkauan operasional sejauh 600 km.

Ketinggian terbang maksimum Ka-62 hingga 5.700 m, sedangkan ketinggian melayang di tempat (hovering) maksimum pada 3.300 m. Hebatnya Ka-62 masih dapat terbang dengan aman menggunakan satu mesin pada ketinggian 2.900 m.

Ka-62 dibekali perangkat avionik standar VFR atau IFR yang bisa membuatnya terbang di berbagai kondisi cuaca ekstrem sekalipun, mulai dari minus 50° hingga 45° С. Heli juga dilengkapi perangkat anti-icing.

Istimewa Istimewa

Sebagai helikopter serbaguna Ka-62 ditawarkan untuk angkutan penumpang perusahaan migas lepas pantai, transportasi VIP, transportasi kargo, evakuasi medis, dan SAR.

Untuk dimensinya, Ka-62 memiliki panjang 15,6 m, tinggi 4,6 m, dan diameter rotor utama 13,5 m. Kabin Ka-62 cukup lega untuk menampung 12-15 orang yang diawaki 1 atau 2 orang pilot.

Ruang kargo kabin Ka-62 juga terbilang luas, berdimensi panjang 4,1 m, lebar 1,7 m, tinggi 1,3 m dengan volume mencapai 9,5 m kubik. Bawaan internalnya mencapai 2.000 kg.

Russian Helicopters sendiri menargetkan Ka-62 mendapatkan sertifikat pada 2020. Namun demikian secara simultan produksi gelombang pertama untuk pemesan akan dimulai pada 2019 ini.

Dari situs resminya, russianhelicopter.aero disebutkan, pemesan pertama Ka-62 datang dari negeri Amerika Latin yakni Atlas Taxi Aereo asal Brasil sebanyak tujuh unit dan Vertical de Aviation dari Kolombia sebanyak lima unit.

Dari Moskow dikabarkan, Kementerian Pertahanan telah memesan sebanyak 16 unit Ka-62. Heli ini diperuntukkan bagi Angkatan Udara Rusia sebagai heli latih.

Dalam kelasnya, heli berotor fenestron pertama Rusia ini akan bersaing dengan heli H160 buatan Airbus Helicopters, Leonardo AW138, Sikorsky S-76, AVIC AC352, dan TAI T625.

Sementara untuk pasar dalam negeri, Ka-62 akan menempati ceruk antara heli ringan Ansat, VRT500, dan helikopter berukuran sedang keluarga Mi-8/Mi-17.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *