AIRSPACE REVIEW – Sebuah pertemuan menegangkan antara helikopter SH-3 Sea King Angkatan Laut Iran dengan kapal perusak AS USS Fitzgerald (DDG-62) terjadi di Teluk Oman pada 23 Juli 2025.
Media pemerintah Iran Press TV melaporkan, helikopter itu dikirim untuk memaksa kapal perusak AS mundur dari perairan yang dianggap berada di bawah yurisdiksi Iran.
Kru helikopter melakukan tindakan yang gagah dan berani, walaupun menghadapi risiko serangan dari kapal perang AS tersebut.
Heli Sea King Iran terbang rendah di atas USS Fitzgerald sebagai langkah defensif negara yang selama bertahun-tahun mendapat sanksi embargo dari Washington tersebut.
Di sisi lain, Komando Pusat AS (CENTCOM) dengan keras membantah klaim Iran. Dikatakan bahwa pelayaran kapal perusak AS bersifat aman, profesional, dan sesuai dengan hukum maritim internasional.
“USS Fitzgerald beroperasi di perairan internasional, tanpa pelanggaran apa pun,” tandas pernyataan tersebut seperti diberitakan Reuters.
Lebih lanjut CENTCOM menyatakan bahwa laporan Iran salah dan merupakan bagian dari strategi disinformasi untuk memperkuat narasi domestik Teheran.
Kehadiran USS Fitzgerald di kawasan tersebut merupakan bagian dari operasi AS yang sedang berlangsung untuk memastikan kebebasan navigasi di Selat Hormuz dan Teluk Oman, yang menjadi rute pelayaran sekitar 20% minyak dunia setiap harinya itu.
Iran mengoperasikan helikopter SH-3 Sea King buatan AS sejak pra Revolusi Islam 1979. Helikopter ini masih beroperasi berkat program modernisasi lokal, menurut analisis Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS). (RNS)
Yang satu mencoba mendapatkan kembali harga dirinya, terutama diruang udara. Yang satu memilih menghindari eskalasi konflik yang tentu gak akan disukai para stake holder.