Kanada tempuh jalur pengadilan agar pesawat An-124 Rusia yang disita di Bandara Toronto mendapat legalitas untuk disumbangkan ke Ukraina

Pesawat An-124 Rusia yang ditahan Kanada di Bandara Toronto _The Canadian Press

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Kanada menempuh jalur pengadilan untuk mendapatkan legalitas terhadap pesawat kargo An-124 Ruslan milik maskapai Volga-Dnepr Rusia, yang disita di Bandara Internasional Toronto Pearson pada tahun 2022 lalu.

Lebih dari tiga tahun, pesawat tersebut tertahan di bandara tersebut setelah Ottawa menyitanya akibat penyerbuan militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Menteri Luar Negeri Kanada Anita Anand dikutip CBC mengatakan, pesawat kargo Rusia yang telah disita selama bertahun-tahun di Bandara Internasional Toronto Pearson telah memaksa pemerintah untuk “memecahkan” struktur kepemilikan pesawat yang kompleks.

“Ini adalah proses hukum, tetapi juga dalam konteks bagaimana kita dapat membantu Ukraina di saat mereka membutuhkan” kata Anand dalam konferensi pers hari Jumat.

Dijelaskan bahwa para pemilik pesawat Antonov tersebut menggunakan struktur perusahaan yang rumit yang membutuhkan waktu untuk mengurainya.

Pernyataan Anand merupakan informasi terbaru dari Pemerintah Kanada tentang nasib pesawat An-124 Rusia, salah satu pesawat terbesar yang pernah diproduksi.

Pesawat tersebut telah diparkir di Bandara Toronto Pearson sejak Februari 2022. Ketika itu pesawat ini dikontrak oleh Pemerintah Kanada untuk menerbangkan alat tes cepat COVID-19 dari China.

Saat pesawat tersebut berada di landasan untuk membongkar muatan, Kementerian Perhubungan Kanada menutup wilayah udara negara itu untuk semua pesawat Rusia sebagai tanggapan atas invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.

Pesawatyang diproduksi oleh perusahaan Ukraina Antonov dan dioperasikan oleh maskapai Rusia Volga-Dnepr ini telah dilarang meninggalkan Kanada sejak saat itu.

“Kami telah memegang kepemilikan pesawat secara sah sejak awal invasi ilegal — untuk memastikan pesawat itu tidak dapat digunakan melawan Ukraina,” tandas Anand.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tindakan tersebut sebagai pencurian yang sinis dan tak tahu malu.

Pada Agustus 2023, Volga-Dnepr menyampaikan pemberitahuan niatnya untuk mengadukan secara resmi Pemerintah Kanada atas tindakan terhadap pesawat tersebut.

Anand mengatakan Kanada sedang mengupayakan penyitaan pesawat tersebut melalui pengadilan, sebuah proses yang mengharuskan pemerintah federal untuk menyampaikan pemberitahuan kepada para oligarki Rusia yang memiliki pesawat tersebut.

Sepanjang musim semi dan panas, pemerintah federal mengirimkan pemberitahuan kepada lima dari enam entitas yang harus dihubungi untuk memastikan proses hukum yang semestinya.

Karena tidak dapat menghubungi entitas keenam, Pemerintah Kanada terpaksa menyiapkan mosi pengadilan untuk menetapkan entitas terakhir yang telah dihubungi dan melanjutkan ke sidang.

Dalam proses pengadilan paralel, Volga-Dnepr mengacu pada perjanjian investasi bilateral tahun 1989 antara Federasi Rusia dan Kanada, menyatakan bahwa mereka memiliki dasar untuk menuntut ganti rugi.

Pemerintah Kanada akan menyumbangkan pesawat tersebut ke Ukraina jika penyitaan dikabulkan. Meski demikian, karena sudah disimpan bertahun-tahun, dibutuhkan upaya teknis untuk menerbangkan kembali pesawat tersebut terlebih dahulu.

“Rusia telah menghancurkan sebagian besar pesawat Antonov milik Ukraina yang berada di Ukraina pada awal perang. Jadi bisa dibilang ini untuk menggantikan armada mereka,” kata Anand. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *