AIRSPACE REVIEW – Puluhan pesawat pengebom berat Rusia terpantau melalui citra satelit telah ditempatkan di Pangkalan Udara Olenya yang terletak di Semenanjung Kola di Rusia barat laut.
Setidaknya terdapat pengerahan 45 pesawat dan helikopter di sana sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai niat Rusia, terlebih pada saat perang sedang berlangsung dengan Ukraina.
Pangkalan Udara Olenya terletak sekitar 90 km di sebelah selatan Murmansk. Pangkalan yang lokasinya dekat dengan perbatasan NATO ini sudah lama menjadi fasilitas utama bagi penerbangan strategis Rusia.
Olenya Air Base memiliki sejarah panjang sebagai pusat penerbangan jarak jauh Rusia. Landasan pacu pangkalan udara ini sepanjang 3.500 m dan menjadi yang terpanjang di Semenanjung Kola.
Secara historis, pangkalan ini berfungsi sebagai pangkalan pengintaian angkatan laut selama Perang Dingin dan sebagai tempat pemberhentian pesawat tanker untuk penerbangan antara Moskow dan Havana pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Pesawat pengebom Tu-95MS dan Tu-22M3 yang ditempatkan di Pangkalan Udara Olenya telah berperan penting dalam operasi militer Rusia. Pesawat tersebut sering kali membawa rudal jelajah yang digunakan untuk menyerang infrastruktur yang jauh dari garis depan.
Sebelumnya pada bulan Mei 2023, citra satelit menunjukkan konsentrasi 14 pesawat pengebom Tu-95MS, dua pesawat pengebom Tu-160, dan dua pesawat pengebom Tu-22M3 di Pangkalan Udara Olenya.
Pengerahan tersebut terjadi sebelum Rusai melakukan serangkaian serangan udara terhadap kota-kota di Ukraina.
Pertanyaannya sekarang, apakah puluhan pesawat pengebom berat yang kini kembali ditempatkan di Olenya Air Base juga menunjukkan isyarat bahwa Rusia akan melakukan lagi pengeboman masif terhadap Ukraina?
Secara geografis, Olenya terletak sekitar 1.800 km di utara perbatasan Ukraina. Jarak yang cukup jauh dari jangkauan Ukraina ini menjadikan Olenya sebagai tempat berlindung yang aman bagi pesawat pengebom Rusia. (RNS)