AIRSPACE REVIEW – Industri pertahanan lokal Rusia tengah mengembangkan drone angkut taktis baru yang disebut TraMP (platform udara angkut multiguna).
Saat ini drone tersebut telah memasuki fase uji coba darat. Penerbangan pertamanya dijadwalkan pada bulan April 2025.
Pengujian saat ini difokuskan pada sistem dan mekanisme kontrolnya. Para teknisi melakukan serangkaian uji coba darat untuk mengevaluasi parameter yang telah dihitung.
Drone berbadan gemuk ini mampu mengangkut kargo hingga 250 kg dan dapat diterjunkan menggunakan parasut.
TraMP dirancang dapat terbang dengan kecepatan jelajah 195 km/jam, ketinggian maksimum hingga 3.000 m, dan jangkauan operasi 600 km.
Aspek desain utama TraMP mencakup struktur modular yang memungkinkan penggantian komponen di lapangan seperti sayap dan mesinnya.
Drone juga dapat dioperasikan dari landasan pacu sederhana seperti padang rumput, tanah, atau lapisan es keras.
TraMP dirancang untuk menjalankan berbagai fungsi, termasuk dukungan logistik di area yang sulit dijangkau, sebagai repeater komunikasi, maupun membawa sejumlah drone FPV berukuran kecil.
Dalam konflik di Ukraina misalnya, TraMP dapat digunakan untuk memasok logistik terhadap pasukan Rusia, khususnya di wilayah dengan infrastruktur terbatas atau akses yang sulit.
Kemampuannya untuk mengirimkan pasokan dan peralatan secara efisien, termasuk penerjunan parasut yang presisi, dapat mengatasi tantangan dalam misi pasokan ulang di medan perang. (RBS)