AIRSPACE REVIEW – Pada tahun 2025 ini TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan mendapatkan beragam alutsista baru, mulai dari radar pengawasan, rudal pertahanan udara, jet latih, serta drone intai.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono di sela acara sambung rasa dengan media di Cilangkap, Jakarta Timur pada 30 Desember 2024.
Khusus mengenai drone intai yang akan diterima adalah drone Anka buatan TUSAS (Turkish Aerospace) Turkiye.
Seperti diketahui, saat ini TNI AU sudah memiliki dua skadron drone intai, yaitu Skadron Udara 51 yang berlokasi di Lanud Supadio, Pontianak dan Skadron Udara 52 di Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Adapun jenis drone yang terdapat di masing-masing skadron tersebut adalah Aerostar di Skadron Udara 51 serta CH-4 di Skadron Udara 52.
“Dengan kedatangan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) buatan Turkiye, rencananya akan ditempatkan di Natuna menggantikan CH-4, dan CH-4 akan ditarik ke Pontianak,” kata KSAU.
Ditambahkan, selanjutnya drone Aerostar Skadron Udara 51 akan ditempatkan di Skadron Pendidikan 103 yang berada di Tasikmalaya untuk dijadikan sebagai drone latih.
Kementerian Pertahanan RI pada Februari 2023 memesan 12 unit drone Anka berdasarkan kontrak senilai 300 juta dolar AS.
Drone Anka diharapkan akan dikirimkan sebelum Oktober 2025. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi setengah lusin drone ini di dalam negeri sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi (ToT). (RBS)
Berdasarkan data SIPRI 2023, 12 unit armed drones jenis Anka yang sudah dibeli dari Turkiye tahun 2023 lalu direncanakan akan dikirim tahun 2026 nanti dan apakah ada percepatan pengiriman mengingat perakitannya di dalam negeri, tertulis dalam keterangannya “$300 m deal; incl assembly in Indonesia; delivery planned by 2026”