AIRSPACE REVIEW – Mitshubishi Heavy Industries RJ Aviation Group (MHIRJ) dari Jepang membantu perusahaan rinitsan Belanda, Maeve Aerospace, untuk mengembangkan pesawat listrik hibrida M80 milik Maeve.
Dalam kemitraan ini MHIRJ akan mengirimkan tim pakar penerbangan regional guna memberikan layanan teknis dan konsultasi. Tim ini berasal dari para ahli yang terlibat dalam program Mitshubisi SpaceJet M90 yang telah dibatalkan pada Februari 2023.
“Aliansi baru ini menghadirkan peluang fantastis bagi kami untuk menginvestasikan keahlian dan keterampilan kami dalam proyek yang tidak diragukan lagi akan mengubah masa depan penerbangan regional,” kata Presiden dan COO MHIRJ, Ismail Mokabel.
Sementara itu CTO Maeve, Martin Nuesseler, menyatakan bahwa nantinya MHIRJ juga akan membantu pemasaran pesawat ini ke seluruh dunia.
“Kami bekerja sama dengan yang terbaik dalam penerbangan regional untuk memasarkan pesawat yang memenuhi kebutuhan unik jaringan regional di seluruh dunia,” ujarnya.
M80 dirancang sebagai pesawat hibrida listrik bermesin ganda dengan tempat duduk untuk 76-84 penumpang dan kecepatan jelajah lebih dari 400 knot (740 km/jam).
Pesawat mampu terbang hingga jarak 800 nm (1.482 km), ditambah cadangan IFR di FL350 (10.668 km).
M80 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 28.900 kg dengan muatan 8.500 kg. Listrik yang dibutuhkan untuk pesawat ini dipasok oleh sepuluh paket baterai.
Maeve menekankan, M80 dapat mengurangi emisi hingga 40 persen karena arsitektur hibrida-listriknya. Motor listrik tersebut direncanakan akan digunakan terutama untuk performa penerbangan, seperti menanjak di atas bukit.
Sebelumnya pada awal tahun Maeve yang berkantor pusat di Delft, Belanda mengatakan akan berkolaborasi dengan Oberpfaffenhofen dari Jerman dan dengan produsen mesin Pratt & Whitney Canada dalam pengembangan M80.
Tinjauan Desain Kritis Maeve M80 dijadwalkan dapat diselesaikan pada awal 2028 dan penerbangan pertama pada 2030.
Pada tahun 2032 direncanakan pesawat komersial listrik hibrida ini mulai beroperasi. (RNS)