AIRSPACE REVIEW – China memamerkan pesawat patroli maritim jarak jauh dan antikapal selam (LRMPA/ASW) Y-8Q milik Angkatan Laut China di Airshow China 2024 di Zhuhai.
Y-8Q (Yun-8) yang juga dikenal sebagai Gaoxin-6 (GX-6) atau Kongqian-200 (KQ-200) ini dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Shaanxi Aircraft Corporation.
Pesawat ini didasarkan pada platform Y-8F-600 yang juga disebut sebagai Y-9. Pesawat ditenagai oleh empat mesin turboprop WJ-6C dan menggunakan baling-baling komposit berbilah enam JL-4.
Dilaporkan, sejak diresmikan pada 2015, PLANAF (Penerbangan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat) telah mengakuisisi lebih dari 50 unit pesawat.
Pesawat ini dapat menjalankan berbagai peran termasuk antikapal selam, patroli maritim, inspeksi kelautan, dan indikasi target.
Y-8Q dilengkapi dengan berbagai sistem khusus untuk misi-misi ini, termasuk kubah radar berbentuk bola di hidung dan detektor anomali magnetik (MAD) yang memanjang di ekor.
Lalu menara elektro-optik di badan pesawat depan yang menampung kamera inframerah menghadap ke depan (FLIR), kamera CCD/TV, dan pengintai laser.
Tersedia juga ruang senjata internal yang dapat membawa torpedo. Pesawat juga dapat menyebarkan granat antikapal selam dan bom kedalaman hingga sonar (termasuk model SQ-4 dan SQ-5).
Dengan jangkauan patroli sekitar 6.000 hingga 7.000 km dan kecepatan maksimum sekitar 700 km/jam, pesawat dapat terbang lama di udara untuk menjalankan misinya.
Saat ini, PLANAF telah mendistribusikan Y-8Q di tiga armada utamanya yakni Armada Laut Cina Timur, Laut Cina Selatan, dan Laut Utara.
Laporan terkini menyebutkan bahwa Militer China berencana untuk mengoperasikan antara 100 dan 200 unit Y-8Q di seluruh armadanya. (RBS)