Bersaing dengan Gripen E dari Swedia, Amerika Serikat menawarkan F-16V untuk disewa oleh Thailand

F-16V and Gripen E_ Airspace ReviewLockheed Martin, Saab

AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat menawarkan opsi kepada Thailand untuk menyewa jet tempur F-16 Viper buatan Lockheed Martin bagi Angkatan Udara Kerajaan Thailand.

Washington juga menawarkan pinjaman kepada Bangkok untuk melengkapi satu skadron pesawat tempur generasi keempat berteknologi mutakhir ini.

Bagi Thailand, membeli pesawat secara bertahap merupakan hal lumrah yang pernah dilakukan. Negeri Gajah Putih biasanya membeli empat jet pada tahap pertama dan empat jet berikutnya di tahap berikutnya, dan seterusnya hingga berjumlah 12 unit atau lebih.

Tawaran pinjaman dar AS tersebut diumumkan oleh Menteri Pertahanan Thailand Sutin Klungsang baru-baru ini.

Menurut dia, tawaran tersebut disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Thailand, Frank Godec, saat bertemu di Kementerian Pertahanan di Bangkok, Kamis pekan lalu.

Lebih rinci Sutin menyebut, Godec mengusulkan pinjaman kepada pemerintah Thailand untuk membeli F-16 sekaligus satu skadron, bukan secara bertahap. Namun, Menhan Thailand tidak membeberkan besaran pinjaman yang ditawarkan melalui Dubes AS.

Meski demikian, Sutin membeberkan bahwa bila Thailand menerima tawaran tersebut, maka harus membayar suku bunga yang tinggi.

“Jika Thailand menerima tawaran pinjaman AS, kami harus menanggung suku bunga yang tinggi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa negara-negara lain juga telah menawarkan pinjaman ke Thailand untuk pembelian jet tempur.

Tawaran dari Washington datang ketika Bangkok telah membentuk komite khusus untuk memutuskan jet tempur untuk angkatan udaranya. Thailand diperkirakan akan mengumumkan jet tempur pilihannya pada akhir tahun ini.

Persaingan untuk memasok pesawat tempur ke Royal Thai Air Force (RTAF) berjalan ketat antara F-16 Viper (Block 70) dengan varian Gripen E dari Saab, Swedia.

RTAF saat ini mengoperasikan antara 40-50 pesawat tempur F-16 varian sebelumnya dan 12 Gripen C/D.

Saab Swedia sebelumnya telah mengundang pihak Thailand untuk melihat pabrik Gripen dan melihat lebih dekat fasilitas-fasilitas canggihnya.

Sumber yang dikutip oleh Bangkok Post menyatakan bahwa RTAF kemungkinan akan memilih pesawat tempur Gripen buatan Swedia, mengalahkan F-16 Block 70 dari AS.

Pada bulan Mei, Ketua Komite Angkatan Bersenjata di Parlemen Thailand, Wiroj Lakkhanadisorn, juga mengunjungi Skandinavia untuk diskusi serupa dengan manajemen senior SAAB.

Sementara itu, Robert Bjorklund, Direktur Kampanye Gripen di Thailand, mengatakan bahwa Saab menawarkan kepada Thailand sistem fusi sensor jaringan dan tiga jenis radar canggih untuk pesawat tempur tersebut, yaitu Raven ES-05-AESA, Skyward G-IRST, dan Mode 5-IFF. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *