Antisipasi perang nuklir, dua pembom B-52 melakukan uji coba pendaratan di bandara sipil

Pembom B-52H mendarat di Bandara Internasional Chennault di ASUSAF
ROE

AIRSPACE REVIEW – Pada saat terjadi perang, infrastruktur dan pangkalan militer akan menjadi prioritas utama yang akan diserang oleh suatu negara untuk melumpuhkan kekuatan tempur negara lawan. Dengan cara ini diharapkan, musuh tidak akan mampu mengerahkan kekuatannya ke udara, termasuk pesawat pembom.

Uji coba evakuasi maupun pendaratan pesawat pembom di bandara sipil pun dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dengan melaksanakan pendaratan dua pembom B-52H Stratofoftress-nya di Bandara Internasional Chennault, Louisiana pada 12 April.

Airbus_contoh2

Kedua pesawat pembom tersebut dioperasikan oleh Skadron Bom ke-20 di Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, Louisiana. Bandara ini berjarak sekitar 200 mil di selatan Barksdale, markas dari Wing Bom ke-2 dan Air Force Global Strike Command.

USAF mengatakan, perang bagaimana pun harus diantisipasi, terlebih bila skalanya besar.

“Jika menyangkut perang nuklir, semua pertaruhan dibatalkan dan kita harus bersiap untuk beradaptasi dengan situasi saat ini,” ujar Komandan Skadron Bom ke-20 Letkol Jared Patterson dalam rilisnya.

Ditambahkan bahwa dengan menunjukkan kemampuan tersebut pihaknya menunjukkan kemampuan kami dalam melakukan operasi.

B-52 sepanjang 159 kaki (48,5 m) memerlukan landasan pacu yang panjang, lebar, dan cukup kuat untuk menopang bobotnya, dan hal tersebut tidak selalu ditemukan di bandara sipil. Dengan mendarat dan lepas landas dari Chennault, skadron tersebut membuktikan bahwa mereka dapat mendaratkan B-52 di mana saja.

“Mendarat B-52 di bandara sipil, seperti Bandara Internasional Chennault, memaksa para penerbang untuk berpikir berbeda,” kata Juru Bicara Barksdale Kapten Hunter Rininger dikutip Air & Space Forces Magazine.

Juru Bicara Komando Serangan Global Angkatan Udara mengatakan, pendaratan tersebut mendemonstrasikan Agile Combat Employment, sebuah konsep di mana tim kecil penerbang meluncurkan dan memulihkan pesawat di lapangan udara yang terpencil atau sulit, kemudian dipindahkan untuk menghindari sasaran rudal musuh.

Hal tersebut sekaligus menggarisbawahi pentingnya kerja sama militer-sipil, kata Kevin Melton, direktur eksekutif Bandara Internasional Chennault. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *