Prancis menyetujui transfer 30 jet tempur Mirage 2009 dari UEA ke Maroko, 39 lainnya akan diberikan UEA ke Mesir

UAE Mirage 2000-9Dassault
ROE

AIRSPACE REVIEW – Prancis telah menyetujui transfer 30 jet tempur Mirage 2009 dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Maroko. Media melaporkan, transfer ini merupakan bagian lebih luas dari kerja sama akuisisi 80 unit Rafale buatan Dassault, antara UEA dan Prancis.

Sebelumnya, rencana pemindahan jet tempur Mirage 2000-9 UEA ke pihak ketiga ditentang oleh Paris karena harus mendapat persetujuan negara pembuatnya terlebih dahulu.

Boeing_contoh2

Mirage 2000-9 merupakan varian ekspor dari Mirage 2000-5 Mk.2 di mana UEA menjadi pelanggan pertama setelah memesan 32 pesawat baru ini pada tahun 1998. UEA membeli 20 Mirage 2000-9E kursi tunggal dan 12 Mirage 2000-9D kursi tandem. Pesawat pertama diterima UEA pada tahun 2003.

Sebelumnya pada Mei 1983,UEA membeli 36 Mirage 2000. Pesanan tersebut terdiri dari 22 Mirage 2000AED berkursi tunggal, delapan varian pengintaian Mirage 2000RAD berkursi tunggal, dan enam pesawat latih Mirage 2000DAD berkursi ganda,

Seperti diberitakan Army Recognition, persetujuan transfer 30 Mirage 2000-9E dibuat pada hari Rabu setelah diskusi antara menteri luar negeri Maroko dan Perancis, sebagai bagian dari kerja sama kedua negara.

Diberitakan sebelumnya, Paris bermaksud membeli kembali 40 Mirage 2000-9 UEA dan menyumbangkannya ke Ukraina, namun rencana ini batal.

UEA sendiri disebut lebih memilih untuk memberikan 69 pesawat Mirage 2000-9 yang dimiliknya, terdiri dari 30 unit akan ditransfer ke Maroko dan 39 lainnya akan diberikan ke Mesir.

Jet tempur Mirage 2000 dapat membawa muatan maksimum 6,3 ton di sembilan gantungan di bawah sayap dan badan pesawat. Pesawat dapat membawa berbagai persenjataan, termasuk rudal udara ke udara dan udara ke darat, bom berpemandu atau konvensional, dan meriam internal DEFA 30 mm. (RNS)

Boeing

3 Replies to “Prancis menyetujui transfer 30 jet tempur Mirage 2009 dari UEA ke Maroko, 39 lainnya akan diberikan UEA ke Mesir”

  1. Kenapa bukan Indonesia yang mendapat lungsuran Mirage dari UEA? Apakah tidak ada upaya lobby dari pihak pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertahanan….

  2. Salahnya kita waktu itu masih berkutat di Mirage 2000-5 eks Qatar tidak “memperjuangkan” Mirage 2000-9 eks UAE ini, sekarang cuma bisa nonton aja Maroko dan Mesir kebagian jet tempur yang sudah dilihat oleh Panglima TNI sebelumnya Laksamana Yudo Margono

  3. Kok mereka ga ribut ribut masalahin pesawat bekas,kok di negeri ini dari pengamat panci sampai pengamat jamban berkomentar negatif…apanya yg salah’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *