Cara Israel gagalkan serangan rudal balistik Iran saat mereka menuju pangkalan udara F-35I

F-35I IsraelTimes of Israel

AIRSPACE REVIEW – Raungan sirene dan disusul suara ledakan keras terdengar di beberapa wilayah di Israel pada Minggu pagi ketika Iran meluncurkan gelombang serangan lebih dari 300 drone kamikaze dan rudal balistiknya.

Meskipun daftar lokasi yang coba diserang oleh Iran belum dipublikasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam -yang meluncurkan drone dan rudal- target utama serangan tersebut tampaknya adalah pangkalan udara strategis di Israel selatan, Nevatim. Pangkalan udara ini merupakan markas F-35I, jet tempur siluman milik Angkatan Udara Israel.

Menurut klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan Iran terdiri dari 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik. Sebanyak 99 persen di antaranya dapat dicegat oleh pertahanan udara, seperti diwartakan oleh The Times of Israel (14/4).

Semua drone kamikaze dan rudal jelajah ditembak jatuh di luar wilayah udara negara itu oleh sistem pertahanan udara AU Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Yordania, dan Prancis, menurut juru bicara utama IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.

Drone tersebut memiliki waktu terbang beberapa jam untuk mencapai Israel, dan rudal jelajah juga membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai targetnya, menurut penilaian pejabat pertahanan.

Lalu bagaimana Israel menggagalkan rudal balistik Iran saat mereka menuju pangkalan udara F-35I tersebut?

IDF mengatakan bahwa sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow-lah yang berhasil menjatuhkan sebagian besar dari 120 rudal balistik tersebut. Sistem Arrow 3 dirancang untuk menghancurkan rudal balistik saat masih berada di luar atmosfer.

Namun, rudal balistik tersebut memiliki waktu terbang yang jauh lebih singkat dan lebih sulit untuk dicegat dibandingkan rudal jelajah dan drone kamikaze. Bahkan beberapa di antaranya berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel pada Minggu pagi.

Dapat dipahami bahwa ledakan terdengar hampir di seluruh wilayah negeri sebagai akibat dari intersepsi Arrow-3 terhadap rudal balistik, meskipun rudal tersebut ditembak jatuh tinggi di langit. Kilatan cahaya yang terlihat di langit disebabkan oleh intersepsi itu sendiri, serta pecahan peluru yang jatuh.

Sebagian besar sirene peringatan terhadap jatuhnya pecahan peluru dan rudal balistik diaktifkan di wilayah Negev tengah dan timur Israel selatan, khususnya di wilayah sekitar Pangkalan Udara Nevatim. Sirene juga terdengar di kawasan Yerusalem, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan.

Menurut IDF, kerusakan kecil terjadi pada infrastruktur di pangkalan udara tempat markas F-35I tersebut, tetapi pangkalan itu beroperasi seperti biasa pada Minggu pagi.

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel ini terjadi ketika ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

Republik Islam bersumpah untuk membalaskan dendam kematian tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal, yang tewas dalam dugaan serangan udara Israel di sebuah gedung dekat konsulat Teheran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *