Ukraina dan Finlandia menandatangani perjanjian keamanan bersama

Finlandia dan Ukraina tandatangani perjanjian keamanan bersamaReuters
ROE

AIRSPACE REVIEW – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Finlandia Alexander Stubb pada hari Rabu (3/4) di Kyiv menandatangani perjanjian keamanan besama 10 tahun. Perjanjian ditandatangani di tengah keyakinan Ukraina bahwa Rusia berencana memobilisasi 300.000 tentara baru untuk perangnya pada bulan Juni, Reuters melaporkan.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip oleh TASS mengatakan bahwa pernyataan Presiden Ukraina tentang mobilisasi baru Rusia adalah tidak benar.

Boeing_contoh2

Pakta yang ditandatangani oleh Stubb dan Zelenskiy menjadikan Finlandia sebagai anggota baru NATO berkomitmen terhadap kerja sama keamanan jangka panjang dan dukungan pertahanan untuk Kyiv ketika negara itu berjuang untuk menahan pasukan Rusia.

Stubb mengatakan, Finlandia juga akan mengirimkan bantuan militer tambahan sebesar 188 juta euro ($203 juta), termasuk pertahanan udara dan amunisi kaliber berat. Jumlah tersebut membuat kontribusi pertahanan Finlandia secara keseluruhan menjadi sekitar 2 miliar euro selama perang.

“Kami tidak memberikan dukungan militer ini hanya kepada Ukraina untuk mempertahankan diri, kami memberikan dukungan militer ini kepada Ukraina untuk memenangkan perang ini,” kata Stubb pada konferensi pers bersama di Kyiv.

Ukraina sangat bergantung pada sistem pertahanan udara Barat dan baru-baru ini menghadapi lonjakan serangan rudal dan drone Rusia yang telah merusak sistem energinya.

Di medan perang, Ukraina berada dalam posisi yang tidak menguntungkan karena bantuan militer dari Amerika Serikat terhenti dan pasukan Kyiv kalah dalam persenjataan dari musuh yang lebih besar dan bersenjata lebih baik. Rusia telah melangkah maju.

Zelenskiy mengatakan, dia telah membahas rencana dan taktik dengan komandan militer utama Ukrain, Oleksandr Syrskyi termasuk bagaimana melakukan tindakan defensif dan ofensif dalam waktu dekat.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Desember membantah bahwa Moskow perlu melakukan gelombang mobilisasi lagi, sesuatu yang sensitif secara politik.

Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lebih dari 100.000 orang telah menandatangani kontrak dengan tentara sejak awal tahun ini, termasuk sekitar 16.000 orang dalam sepuluh hari terakhir setelah serangan mematikan di gedung konser dekat Moskow.

Sementara itu pada minggu ini, Zelenskiy telah menandatangani undang-undang yang mengurangi usia wajib militer dari 27 tahun menjadi 25 tahun, sehingga menambah jumlah orang yang dapat dipanggil untuk berperang. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *