Helikopter serang AH-64 Apache memasuki usia operasional 40 tahun, bukukan lebih dari 5 juta jam terbang

AH-64EBoeing

AIRSPACE REVIEW – Helikopter serang Boeing AH-64 Apache telah memasuki usia operasional selama 40 tahun dan telah membukukan lebih dari 5 juta jam terbang.

Apache telah menjadi helikopter serang berat andalan Angkatan Darat AS (US Army) sejak pertama kali digunakan pada bulan Januari 1984. Hingga saat ini, lebih dari 2.700 unit heli AH-64 telah dikirim ke US Army dan 18 mitra internasional.

Kantor Apache terus meningkatkan helikopter AH-64 sejak konfigurasi aslinya. Hanya sedikit komponen yang tersisa dari desain pertama dan peningkatan telah menghasilkan helikopter serang utama di dunia. Versi terbaru Apache dirilis pada tahun 2020.

“Kami sangat bangga dengan sistem persenjataan dan kemajuan kemampuannya selama bertahun-tahun,” kata Kolonel Jay Maher, Manajer Proyek Apache.

Ditambahkan, Apache saat ini mengintegrasikan teknologi terbaru yang memungkinkan menggabungkan kemampuan baru yang selaras dengan prioritas pengguna.

Pengembangan Boeing AH-64 Apache dimulai dengan Model 77 yang dikembangkan oleh Hughes Helicopters untuk program Helikopter Serangan Tingkat Lanjut Angkatan Darat Amerika Serikat untuk menggantikan AH-1 Cobra.

Prototipe YAH-64 pertama kali terbang pada 30 September 1975. Angkatan Darat AS memilih YAH-64 daripada Bell YAH-63 pada tahun 1976 dan kemudian menyetujui produksi penuh pada tahun 1982.

Setelah mengakuisisi Hughes Helicopters pada tahun 1984, McDonnell Douglas melanjutkan produksi dan pengembangan AH-64.

AH-64D Apache Longbow yang canggih dikirim ke Angkatan Darat pada bulan Maret 1997. Produksi dilanjutkan oleh Boeing Defense, Space & Security.

Apache terutama dioperasikan oleh Angkatan Darat AS dan menjadi helikopter serang utama di berbagai negara, termasuk Yunani, Jepang, Israel, Belanda, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

Helikopter Apache juga dibangun di bawah lisensi di Inggris sebagai AgustaWestland Apache. AH-64 Amerika telah bertugas dalam konflik di Panama, Teluk Persia, Kosovo, Afghanistan, dan Irak.

Israel menggunakan Apache untuk berperang di Lebanon dan Jalur Gaza. Sementara Apache Inggris dan Belanda dikerahkan ke perang di Afganistan dan Irak pada tahun 2001.

Diakui, hingga hari ini helikopter AH-64 Apache telah menjadi salah satu sistem yang berharga dalam persenjataan Angkatan Darat AS, baik dalam mendukung pasukan darat maupun untuk mendukung misi militer lainnya.

Dalam Operasi Badai Gurun tahun 1991, helikopter Apache digunakan untuk terbang jauh ke Irak guna menghancurkan instalasi radar musuh yang memungkinkan pasukan AS dan Koalisi mulai bertempur untuk membebaskan Kuwait.

Selama Operasi Enduring Freedom/Iraqi Freedom, AH-64 digunakan untuk memberikan pengawalan konvoi dan mendukung pasukan darat yang melakukan kontak.

Apache membukukan lebih dari 1.340.000 jam terbang dalam operasi tempur dan penjaga perdamaian di Afganistan, Kuwait, Irak dan sekitarnya.

Boeing di lamannya menulis, dari AH-64A pada tahun 1984 hingga AH-64E Apache Guardian saat ini, satu hal tentang Apache adalah tidak berubah: reputasinya sebagai helikopter serang paling canggih dan terbukti di dunia.

Dengan lebih dari 1.280 unit yang beroperasi saat ini dan telah mengumpulkan lebih dari lima juta jam terbang, 1,3 juta di antaranya berada dalam pertempuran, AH-64 mewakili tulang punggung armada helikopter serang Angkatan Darat AS dan pasukan pertahanan internasional yang jumlahnya semakin bertambah.

Dengan AH-64E yang masih diproduksi hingga setidaknya hingga tahun 2028, Apache akan melayani US Army dan negara-negara mitra sebagai helikopter serang utama dunia hingga tahun 2060-an.

Ketika Boeing dan Angkatan Darat AS terus berinvestasi dalam teknologi generasi berikutnya, Apache menghadirkan kemampuan Arsitektur Sistem Terbuka Modular yang terjangkau untuk dijadikan sebagai inti dalam medan perang Operasi Multi-Domain (MDO) selama beberapa dekade mendatang. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *