AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan India telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Rusia-India BrahMos Aerospace untuk penyediaan rudal jelajah supersonik BrahMos senilai hampir 2,5 miliar USD (tepatnya 2,36 miliar USD). Kementerian Pertahanan India mengumumkan hal ini dalam rilisnya.
Kontrak tersebut telah ditandatangani dengan BrahMos Aerospace untuk penyediaan rudal yang akan digunakan untuk peralatan tempur dan latihan oleh Angkatan Laut India.
Kontrak lainnya senilai 120 juta USD dengan BrahMos Aerospace telah ditandatangani untuk penyediaan sistem rudal untuk Angkatan Laut India, menjadikan nilai total perjanjian menjadi $2,48 miliar.
Secara keseluruhan, Kementerian Pertahanan India telah menyelesaikan kontrak pengadaan senilai $4,7 miliar pada hari Jumat. Di antaranya ada kesepakatan dengan Hindustan Aeronautics Limited untuk penyediaan mesin RD-33 rancangan Rusia bagi jet tempur MiG-29.
Mesin ini akan memungkinkan Angkatan Udara India untuk mempertahankan kesiapan tempur jet tempur MiG-29 hingga akhir siklus hidupnya. Mesin tersebut akan diproduksi di bawah lisensi berdasarkan perjanjian transfer teknologi dengan pabrikan Rusia, menurut rilis berita tersebut.
Dua perjanjian lagi telah ditandatangani dengan perusahaan India Larsen&Toubro Limited, yang akan memasok Angkatan Bersenjata India dengan sistem pertahanan udara jarak pendek senilai 925 juta USD serta radar berkekuatan tinggi senilai 690 juta USD.
Rudal BrahMos diproduksi oleh BrahMos Aerospace, perusahaan patungan Rusia-India. Rudal ini dikembangkan oleh NPO Mashinostroyeniya Rusia dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India.
Februari lalu, Moskow dan New Delhi merayakan ulang tahun ke-25 pengembangan rudal tersebut. Awalnya, jangkauannya adalah 290 km. Konfigurasi terbaru BrahMos memiliki peningkatan jangkauan hingga 450 km.
Rudal BrahMos terbang dengan kecepatan 2,5-2,8 kali kecepatan suara dan dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal angkatan laut, instalasi pantai, serta dari pesawat terbang. (RNS)