RUSIA melanjutkan produksi pesawat pembom strategis Tupolev Tu-160M White Swan (NATO: Blackjack) yang dipersenjatai dengan rudal jelajah. Hal ini dikatakan CEO perusahaan negara Rusia, Rostec, Sergey Chemezov saat meninjau pesawat ini di pabriknya.
Ia menambahkan, saat ini Tu-160M adalah salah satu pesawat pembom paling kuat di dunia. Memulai kembali produksi pembom ini merupakan tantangan tersendiri.
“Memulai kembali produksi Tu-160 merupakan tugas yang berat bagi semua afiliasi Rostec. Dokumentasi desain sepenuhnya didigitalkan dalam tenggat waktu yang paling ketat. Teknik pengelasan vakum pada komponen titanium dipulihkan, dan produksi unit badan pesawat dilanjutkan. Hari ini kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa kami telah berhasil dalam segala hal,” kata dia dikutip TASS.
Tampilan pembom Tu-160M secara kasat mata dari luar tak berbeda dengan basis pendahulunya. Namun pesawat ini telah ditingkatkan dalam hal teknologi dan solusi digital yang benar-benar baru.
“Saat ini, pesawat ini merupakan salah satu pesawat tempur paling kuat di dunia,” Chemezov menekankan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Pabrik Penerbangan S.P. Gorbunov Kazan di Tatarstan dan memeriksa empat pembom strategis yang telah ditingkatkan secara mendasar.
Tu-160 adalah pesawat supersonik terbesar dan terkuat dengan sayap sapuan variabel dalam sejarah penerbangan militer.
Program peningkatan Tu-160 diluncurkan berdasarkan permintaan langsung dari Putin. Berdasarkan kontrak pemerintah yang disepakati antara Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Biro Desain Tupolev, dokumentasi desain untuk pesawat Tu-160M sepenuhnya didigitalkan dalam waktu singkat,
Media Barat menyoroti, sejak berperang dengan Ukraina yang dimulai dua tahun lalu, industri pertahanan Rusia berkembang pesat dan produksinya meningkat secara drastis. Rusia tampaknya tidak terpuruk akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan Barat kepadanya.
-RNS-