Boeing meyakini Indonesia akan meneruskan program pembelian jet tempur F-15EX

F-15EX USAFViking Aero Images
ROE

BOEING yakin dan percaya diri bahwa Pemerintah Indonesia akan meneruskan program pembelian jet tempur F-15EX Eagle II yang izin penjualannya telah disetujui oleh Washington. Meskipun terdapat ketidakpastian mengenai batas waktu yang jelas untuk persetujuan akhir program pesawat tempur ini, diskusi telah berlangsung antara pemerintah AS dan Indonesia untuk mengatasi berbagai aspek dari kesepakatan Penjualan Militer Asing (FMS).

Boeing baru-baru ini bertemu dengan mitranya di Indonesia untuk membahas penjualan jet tempur F-15EX, namun batas waktu penyelesaian penjualan tersebut masih belum jelas, karena pemerintah AS dan Indonesia sedang memikirkan rincian kesepakatan tersebut.

Boeing_contoh2

Indonesia akan menjadi pelanggan ekspor pertama F-15EX pada bulan Agustus tahun lalu ketika menandatangani MoU FMS dengan pabrikan AS senilai 13,9 miliar USD.

“Kami sedang melakukan diskusi dan memastikan bahwa kami menyusun peluang yang tepat dan bermanfaat bagi semua orang yang terlibat,” kata Rob Novotny, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Pesawat Tempur untuk Divisi Dominasi Udara di Boeing dalam wawancara dengan Shephard di sela-sela Singapore Airshow 2024.

“Pertemuan terjadi setiap saat…(tetapi) ini adalah kasus FMS, jadi jelas bagaimana cara pemerintah AS melakukan negosiasi, saya tidak dapat membicarakannya,” lanjut Novotny seraya menyebut bahwa pihak-pihak yang terkait dalam hal ini terus terus bergerak maju

Perwakilan Boeing menyinggung pemilu Indonesia yang baru saja berakhir sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan perlambatan dalam kontrak F-15EX dan menghalangi penetapan tanggal tertentu. Pembuatan profil pembiayaan adalah salah satu masalah yang masih harus diselesaikan oleh kedua negara.

Ketika ditanya apakah ia yakin akan keberlangsungan kesepakatan tersebut, Novotny berkata, “Saya yakin persyaratannya masih ada. Saya yakin pelanggan masih bersemangat. Pendapat saya adalah bahwa (F-15EX) adalah platform yang bagus untuk memenuhi kebutuhan (Indonesia). Jika saya menyatukannya, tingkat kepercayaan diri saya terhadap peluang ini terus meningkat.”

Namun Indonesia sedang berjuang dengan keterbatasan dana, yang baru-baru ini menyebabkan pembatalan program pesawat tempur Mirage.

Jakarta juga telah menyelesaikan pemesanan batch kedua pesanan Dassault Rafale yang berjumlah 42 jet. Militer akan menggunakan uang yang awalnya dialokasikan untuk pembelian Mirage untuk meningkatkan armada pesawat Sukhoi Su-30 dan Lockheed Martin F-16 yang ada.

Pesawat tempur F-15EX untuk Indonesia berganti nama menjadi F-15ID, namun belum ada perubahan signifikan pada platform yang akan diterima Angkatan Udara AS, kata Novotny.

Dia tidak bisa mengatakan berapa banyak Jakarta akan membayar untuk setiap pesawat tempur, namun Mark Sears, VP dan manajer program untuk F-15, F/A-18 dan EA-18G, F-22, QF-16 dan Program Lanjutan di Boeing, mengatakan Sebelumnya pelanggan internasional diharapkan dapat memperoleh pesawat tempur tersebut dengan harga yang sebanding dengan harga yang diungkapkan untuk Angkatan Udara AS (USAF).

-RNS-

One Reply to “Boeing meyakini Indonesia akan meneruskan program pembelian jet tempur F-15EX”

  1. Untuk rencana pengadaan pespur baru yaitu 24 unit F-15EX ini sebaiknya “ojo kesusu” dulu setelah deal kontrak pembelian Rafale sebanyak 42 unit, lebih baik setelah ini fokus ke program KF-21 (K/IFX) saja kita lanjutkan lagi kabarnya dari program tersebut kita akan mendapatkan sekitar 50 unit pespur canggih ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *