Militan Houthi kembali menembak drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat

MQ-9 ReaperUSAF/NYT
ROE

PENTAGON sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat pengintai militer tanpa awak MQ-9 Reaper milik militer Amerika Serikat di lepas pantai Yaman pada Senin pagi.

Dua pejabat AS yang berbicara tanpa menyebut nama membenarkan bahwa pesawat tak berawak MQ-9 Reaper, jatuh dari langit. Militan Houthi yang didukung Iran mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menembak jatuh drone tersebut di dekat kota pelabuhan Al Hudaydah, di Yaman barat, tulis The New York Times.

Boeing_contoh2

“Pertahanan udara Yaman mampu menembak jatuh sebuah pesawat Amerika (MQ-9) dengan rudal yang sesuai saat pesawat itu menjalankan misi permusuhan terhadap negara kami atas nama entitas Zionis,” kata Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan.

“Angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk mengambil lebih banyak tindakan militer dan melakukan operasi yang lebih kualitatif terhadap semua sasaran musuh demi membela Yaman tercinta,” kata pernyataan itu.

Jika klaim Houthi benar, ini akan menjadi kali kedua kelompok tersebut menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan tanggapan Israel, yang menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam krisis.

Jatuhnya drone Reaper, yang merupakan andalan armada pengawasan udara militer Amerika, merupakan peningkatan kekerasan antara Amerika Serikat dan kelompok yang didukung Iran di Yaman, Irak, dan Suriah. Peristiwa ini semakin intensif dalam dua bulan terakhir, menggarisbawahi risiko konflik antara Israel dan Hamas dapat berubah menjadi perang yang lebih luas.

Amerika Serikat menyerang lima sasaran militer Houthi, termasuk sebuah drone bawah laut, di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Sabtu, menurut pernyataan dari Komando Pusat militer.

Penggunaan drone bawah air diyakini merupakan pertama kalinya Houthi menggunakan senjata semacam itu sejak mereka memulai kampanye melawan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden pada 23 Oktober, kata pernyataan itu.

Kelompok Houthi mengatakan serangan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang hidup di bawah serangan balasan Israel di Gaza.

Peningkatan serangan tersebut telah mendorong respons maritim internasional yang dipimpin Amerika, termasuk serangkaian serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman.

Amerika Serikat menuduh Iran memasok Houthi. Namun para pejabat Amerika juga mengakui bahwa Teheran tidak memiliki kendali langsung atas Houthi atau sejumlah milisi lain yang didukung Iran di Irak dan Suriah.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *